Mohon tunggu...
shinta ulvitania
shinta ulvitania Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Believe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adat Bersih Desa "Nyadranan"

14 September 2019   18:19 Diperbarui: 14 September 2019   18:19 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haii sobat.. Apa kabar kalian semua??  Semogaa selalu di beri kesehatan dan nikmat oleh tuhan Yang Maha Esa aamiin..
Oke sobat disini aku akan berbagi dengan kalian mengenai adat istiadat yang ada di daerahku. Bukan daerahku saja sih hehehe. Apa itu? 

Tradisi Nyadran atau biasa disebut Nyadranan, Nyadranan merupakan tradisi yang mana masyarakat merayakan upacara syukuran yang di lakukan di punden sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki serta syukur atas hasil panen masyarakat daerah tersebut. Nyadran juga bisa disebut sebagai bersih desa, acara ini memang di lakukan masyarakat setelah pasca panen.

dokpri
dokpri

Bagaimana pelaksanaanya??

Jadi, setiap rumah atau setiap keluarga membuat makanan-makanan tradisional,buah-buahan, serta nasi untuk tumpeng, lalu per RT menyediakan meja besar tetapi di daerahku biasa menggunakan dipan atau kerap disebut "mbayang". 

Setiap RT mengumpulkan makanan-makanan yang telah disiapkan tadi untuk di letakkan di atas meja besar tersebut dan nantinya akan di angkat oleh beberapa orang lalu di arak menuju punden.

Setelah semua masyarakat berkumpul di punden, upacara akan dimulai dengan sambutan kepala desa lalu pembacaan doa-doa oleh pemimpin doa. Setelah selesai pembacaan doa makanan-makanan yang berada di atas meja akan bersamaan di rebut oleh masyarakat yg mengikuti upacara tersebut, pada bagian ini menjadi hal yang paling menarik dan paling di tunggu-tunggu oleh masyarakat. 

Upacara ini bisa di ikuti oleh berbagai kalangan baik orang dewasa maupun anak kecil. Sehingga pelaksanaan upacara nyadran ini berlangsung begitu meriah.

Tidak berhenti disini, selesai melaksanakan upacara di punden masyarakat kembali berbondong-bondong menuju rumah kepala desa. Disana terdapat hiburan untuk perayaan upacara, hiburan ini bermacam-macam tergantung pada kesepakatan masyarakat daerah itu sendiri, ada yang mengadakan pertunjukan wayang, seni tayub, tari kuda kepang dan lain sebagainya. Pertunjukan seni biasa berlangsung hingga malam hari, dan tentunya lebih meriah lagi.

Oke sobat, itulah tradisi nyadranan upacara bersih desa yang ada di daerahku, dan tentunya setiap daerah pasti memiliki tradisi yang berbeda-beda, yang terpenting kita harus tetap bersikap toleran terhadap budaya-budaya atau tradisi di daerah lain. Semoga artikel sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun