Kejadian yang saat ini sedang menimpa penulis di tempat kerja, yaitu dihapuskannya tunjangan transportasi, membuat penulis menyadari satu hal. Sesuatu yang tadinya dianggap lumrah, hampir disepelekan dan dirasakan memang sudah seharusnya begitu, setelah dihilangkan, terasalah pentingnya.
Dari sini penulis merasakan bahwa seorang pekerja tidak bisa hanya menggantungkan dari gaji pokok dari penghasilannya. Tunjangan lain atau insentif tambahan sangat membantu untuk melanjutkan hidup.
Hal ini membawa pikiran penulis ke para ART atau asisten rumah tangga. Tentu tidak ada aturan atau pembukuan yang jelas tentang penghasilan seorang ART. Namun sepanjang pengetahuan penulis, mereka mendapatkan sejumlah uang untuk gaji mereka, and that's it. Tentu tidak ada catatan apakah itu gaji pokok atau apa, namun jumlah yang sudah disepakati ya itulah yang mereka dapatkan.
Untuk ART yang menginap di dalam, tentu hal seperti biaya transportasi tidaklah menjadi masalah. Apalagi jika untuk makan pun mereka ikut dengan apa yang dihidangkan di rumah itu.
Tetapi untuk para asisten yang pulang hari, istilahnya untuk mereka yang hanya bekerja selama beberapa jam kemudian pulang ke rumah setelah selesai bekerja, tentu lumayan berat untuk mereka jika harus menggunakan uang gaji mereka untuk biaya pulang pergi dari dan ke rumah tempat mereka bekerja. Bisa-bisa uang gaji mereka habis hanya untuk itu.
Untuk itu mungkin akan sangat membantu jika mereka mendapatkan uang tambahan setiap kali mereka datang. Terserah akan disebut apa uang itu, bisa insentif tambahan, tunjangan transportasi, atau uang makan. Yang jelas para ART itu hanya akan mendapatkannya kalau pada hari itu mereka datang ke tempat kerja. Kalau tidak, ya mereka tidak akan dapat. Walau tentu saja mereka akan tetap mendapatkan gaji mereka secara utuh.
Cara ini diharapkan dapat membuat ART lebih betah untuk bekerja di suatu rumah, atau memberi mereka motivasi lebih besar untuk selalu datang. Hal seperti ini juga jauh lebih baik dibandingkan "ancaman" potong gaji jika mereka tidak datang. Yang terakhir ini lebih menjadi demotivasi daripada motivasi.
Hal ini mungkin juga baik untuk diterapkan bagi asisten yang menginap di dalam. Tentunya bukan untuk mereka selalu datang karena mereka toh sudah selalu berada di sana. Namun lebih untuk memberi mereka semangat untuk selalu bekerja dengan rajin. Jumlahnya mungkin tidak sebanyak untuk yang pulang hari dan memberikannya bisa seminggu atau dua minggu sekali.
Tidak bisa dipungkiri bahwa peran ART sangat berarti di beberapa rumah tangga. Sudah saatnya membuat mereka pun merasa senang dalam bekerja.
Dan doakan agar tunjangan transportasi penulis bisa ada lagi ya. Aamiin.