Sampai malam ia tidak juga makan atau minum. Ia juga tidak keluar ke depan kulkas seperti biasanya. Kuatir dengan kondisinya, kami memberinya vitamin untuk kucing. Sekedar untuk memberinya kekuatan.
Keadaan ini berlanjut sampai keesokan harinya. Ia terus kami panggil-panggil untuk makan, tapi tidak juga keluar dari bawah meja. Suatu saat saya tarik dia keluar untuk dielus-elus dan terus kami bisikkan kata-kata sayang biar dia tahu bahwa dia aman berada di rumah ini apapun yang telah terjadi.
Kami juga menyuapinya air karena takut Bella akan dehidrasi kalau lama tidak minum. Adik juga bilang untuk memberi Bella waktu untuk menenangkan diri, jangan dipaksakan.
Pada hari kedua memasuki sore dan malam hari, Bella mulai mendatangi makanannya dan makan walau hanya beberapa butir dari makanan kucing kering yang disediakan. Tapi dia belum mau minum.
Beberapa saat berlalu dan pada hari ketiga ia mulai bertingkah laku normal. Dia mulai makan dan minum, dan tidur selain di bawah meja. Berangsur-angsur semua kembali seperti biasanya, tidurnya pun mulai terlentang lagi.
Kami semua tentu merasa senang dan lega, walau tetap tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Bella memang agak batuk-batuk selama ini, tetapi itu sama sekali bukan penyebab mengapa dia langsung bersembunyi begitu masuk rumah, dan tidak mau melakukan apa-apa selain tidur meringkuk.
Kami sama sekali tidak tahu-menahu mengenai psikologi, apalagi psikologi kucing. Namun kami bisa melihat bahwa masalah yang diderita Bella adalah masalah psikis.
Kami juga merasa bersyukur Bella datang ke rumah kami saat merasa perlu tempat untuk sembunyi, dan tidak berkeliaran ke tempat yang tidak jelas di luar sana. Entah bagaimana nasibnya apabila itu yang terjadi.
Di luar sana tidak ada yang menghibur Bella atau menyediakan makan dan minum. Bella pun mungkin tidak akan segera pulih dari guncangan batinnya , apalagi terpikir untuk mencari makan. Jangan tanya tentang pemilik atau rumah asli Bella, mengapa ia tidak pulang ke sana.
Wallahu alam bish shawabi. Hanya Allah yang tahu kebenarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H