Mohon tunggu...
Shinta Puspa Kiranasari
Shinta Puspa Kiranasari Mohon Tunggu... Guru - Universitas Islam Negeri Sunan Kaliaga Yogyakarta

Seorang mahasiswa di salah satu universitas di Yogyakarta yang senang mencari angin malam syahdunya Kota Jogja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pendidikan Indonesia: Tantangan dan Harapan

30 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah fondasi utama dalam pembangunan suatu bangsa di mana sistem pendidikan yang baik merupakan investasi terbaik bagi masa depan. Indonesia merupakan negara dengan lebih dari 17.000 pulau. Negara yang sangat luas namun distribusi pendidikan yang merata masih menjadi impian. Kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, atau antara Jawa dan luar Jawa, sangat mencolok. Infrastruktur pendidikan di banyak daerah masih belum memadai. Infrastruktur tersebut mencakup fasilitas fisik seperti gedung sekolah, perpustakaan, maupun akses teknologi yang kini menjadi kebutuhan dasar dalam pembelajaran modern.

Kita tidak bisa memungkiri bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar untuk pendidikan. Bahkan sebesar 20% dari alokasi APBN diperuntukkan untuk pendidikan. Namun, pertanyaan kritisnya adalah apakah anggaran ini telah digunakan secara efektif? Banyak laporan menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan dari alokasi anggaran ini. Daerah yang sudah maju cenderung mendapatkan lebih banyak fasilitas dibandingkan daerah yang benar-benar membutuhkan.

Ketersediaan guru yang berkualitas juga menjadi masalah besar. Banyak guru di daerah terpencil yang tidak mendapatkan pelatihan memadai. Bahkan, ada daerah yang kekurangan guru tetap, sehingga pembelajaran hanya berlangsung secara tidak teratur atau tidak terjadwal. Hal ini menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan yang mencolok antara siswa di kota besar dan mereka yang tinggal di daerah terpencil.

Kurikulum merupakan salah satu peranan penting dari sistem pendidikan. Kurikulum di Indonesia sering kali dianggap kaku dan kurang relevan dengan kebutuhan zaman. Di era digital dan industri 4.0 ini, sistem pendidikan kita masih terlalu berorientasi pada hafalan dan nilai akademik semata. Kurikulum Merdeka yang telah diluncurkan beberapa tahun lalu membawa semangat perubahan, meskipun dengan sangat disayangkan implementasinya belum terlaksana secara optimal. Terdapat beberapa permasalahan utama salah satunya yaitu minimnya pelatihan guru dalam memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka. Guru, terutama di daerah terpencil, masih kesulitan untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek, kreativitas, dan teknologi ke dalam kelas. Akibatnya, siswa masih cenderung belajar untuk lulus ujian daripada memahami dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks nyata.

Adapun pendidikan kejuruan yang seharusnya menjadi solusi untuk mencetak tenaga kerja terampil justru kurang mendapatkan perhatian serius. Banyak sekolah kejuruan (SMK) yang tidak memiliki fasilitas atau kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Misalnya, di bidang teknologi dan informasi, banyak siswa SMK tidak mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Hal ini mengakibatkan tingginya pengangguran lulusan SMK karena mereka tidak siap bersaing di pasar kerja.

Salah satu isu yang terus menjadi polemik saat ini yaitu sistem evaluasi pendidikan. Meski Ujian Nasional (UN) telah dihapuskan, tekanan terhadap siswa tetap tinggi. Asesmen Nasional (AN) yang diperkenalkan sebagai pengganti UN, masih belum sepenuhnya mampu mengukur kemampuan siswa secara holistik. Fokus evaluasi masih terlalu berpusat pada aspek kognitif, sementara aspek afektif dan psikomotorik sering diabaikan.

Selain itu, pendidikan kita masih terjebak dalam budaya nilai. Siswa lebih sering ditekankan untuk mengejar angka tinggi daripada memahami proses belajar itu sendiri. Hal ini berlawanan dengan semangat pembelajaran mendalam (deep learning), yang seharusnya menjadi dasar dari sistem pendidikan modern. Ketika pembelajaran hanya berorientasi pada hasil, siswa kehilangan kesempatan untuk belajar secara bermakna dan menikmati prosesnya.

Pemerintah harus lebih serius dalam memastikan bahwa daerah terpencil mendapatkan perhatian yang sama seperti daerah maju. Pembangunan infrastruktur pendidikan dan distribusi guru harus menjadi prioritas. Kurikulum harus lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan zaman. Pelatihan guru harus senantiasa ditingkatkan untuk memastikan mereka mampu mengimplementasikan kurikulum dengan baik. Pendidikan berbasis proyek dan teknologi harus menjadi inti dari pembelajaran.

Pembelajaran deep leaning menjadi konsep penting yang harus digalakkan dalam dunia pendidikan di mana pendekatan ini menekankan pada pemahaman mendalam dan relevansi konteks. Melalui deep learning, siswa tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga memahami makna dan relevansi dari apa yang tengah mereka pelajari dalam kehidupan nyata. Pembelajaran deep learning dengan integrasi mindful, meaningful, dan joyful learning menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih kaya akan keterlibatan emosi, relevansi, dan kebahagiaan siswa dalam belajar.

Sistem evaluasi harus dirancang untuk mengukur kemampuan siswa secara menyeluruh, termasuk kreativitas, kerja sama, dan pemecahan masalah. Pendidikan harus lebih dari sekadar mengejar nilai akademik. Pendidikan karakter yang menanamkan nilai-nilai seperti empati, kerja keras, dan cinta lingkungan harus menjadi prioritas. Hal ini akan mendorong pembelajaran yang lebih bermakna. Pemerintah juga harus menyediakan pelatihan berkualitas dan insentif yang memadai bagi guru, terutama mereka yang bertugas di daerah terpencil.

Pendidikan Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, tetapi peluang untuk memperbaikinya akan selalu ada. Pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermakna bagi masyarakat dan dunia. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun