Sebuah panggung telah berdiri di pelabuhan Tanjung Priok, Paspampres pun sibuk untuk menetralisir daerah sekitar tempat panggung didirikan. Di tempat terpisah, para wartawan yang berada di istana negara diarahkan oleh Biro Pers Istana agar menuju ke terminal 3 pelabuhan Tanjung Priok.
Menurut keterangan Biro Pers Istana, Presiden Jokowi akan mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Hebat di terminal 3 pelabuhan Tanjung Priok, tempat dimana panggung telah disiapkan. Para wartawan pada sore hari tanggal 22 Oktober itu pun sudah berkumpul di TKP. Namun tanpa disangka, Biro Pers Istana mengumumkan pembatalan acara tersebut. Pengumuman Kabinet Indonesia Hebat pun urung dilakukan.
Menanggapi pembatalan tersebut, pada tanggal 24 Oktober Presiden Jokowi menggelar jumpa  pers dan menyatakan bahwa dirinya bukan pihak yang mengumpulkan wartawan di tanjung Priok, Beliau pun meminta para wartawan untuk menanyakan saja kepada Biro Pers yang mengumpulkan mereka.
Menurut kami, argumen Presiden Jokowi dalam jumpa pers tersebut tidak dapat diterima. Bagaimana bisa Biro Pers Istana dan Paspampres bergerak mempersiapkan acara kepresidenan diluar instruksi sang Presiden? Jika mereka memang bergerak diluar intruksi Presiden, maka ini jelas melecehkan hukum. Namun kemungkinan ini kecil karena Jokowi sendiri pun tidak mempermasalahkan hal tersebut, kecuali jika Jokowi memang tidak punya wibawa sama sekali dalam memimpin negeri ini sehingga Beliau membiarkan anak buahnya bergerak diluar perintahnya sebagai Presiden.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka menurut hemat kami Jokowi sendirilah yang menginstruksikan pembuatan panggung untuk pengumuman susunan Kabinet tersebut. Namun karena beberapa alasan atau faktor-faktor yang menghambat dilakukannya pengumuman tersebut, maka Beliau pun terpaksa membatalkannya.
Namun demi menghindari kritikan bahwa dirinya menghambur-hamburkan uang rakyat untuk sesuatu yang tidak ada gunanya dan berbagai asumsi-asumsi masyarakat lainnya terkait pembatalan tersebut, maka Beliau pun tidak segan-segan untuk melempar batu sembunyi tangan dengan menisbatkan perbuatan tersebut kepada Biro Pers Istana yang bergerak tanpa adanya instruksi dari sang Presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H