Sekolah dan lebih terutamanya para guru mata pelajaran yang diujikan secara nasional sudah mulai menyibukkan menyiapkan strategi dan penguatan materi para siswanya serta menguatkan mental anak didiknya guna menghadapi Ujian Nasional (UN) 2013. Hal itu setidaknya disebabkan karena perubahan sistem yang diterapkan dalam pelakasanaan Ujian Nasional nantinya.
Perubahan sistem yang diterapkan di tahun depan ini ada pada jenis soal dimana dalam satu ruangan yang terdiri dari 20 siswa akan digunakan 20 jenis soal, yang berarti bahwa 1 siswa masing-masing mendapatkan jenis soal yang berbeda dengan yang lainnya. Hal ini diharapkan menghilangkan kemungkinan saling mencontek yang dilakukan para siswa, ataupun bentuk kecurangan lainnya yang mungkin saja terjadi. Berbeda dengan tahun kemarin, dimana (seingat penulis) hanya terdapat 5 jenis soal yang berbeda dalam satu ruang ujian.
Selain dari jenis soal tersebut, nantinya hasil Ujian Nasional juga akan diintegrasikan sebagai salah satu instrumen untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Meski hal ini masih banyak yang menganggap tidak dapat dijadikan tolak ukur, apa lagi jika ditengarahi sering terjadi kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional. Namun menurut hemat penulis, hal tersebut akan mengurangi cost atau biaya yang keluarkan oleh negara selain juga mengurangi tingkat ketegangan siswa menghadapi dua ujian yang dilaksanakan pada waktu yang tidak berselang lama.
Lalu pertanyaannya, apakah UN 2013 semakin susah?
Bila melihat penggunaan 20 jenis soal dalam UN 2013 itu, penulis berpendapat bahwa hal itu tidak membawa andil pada tingkat kesulitan bahwa UN 2013 semakin susah. Mengapa? Pada dasarnya materi yang diujikan itu sama, hanya mungkin berbeda pada penempatan nomor, urutan pilihan gandanya, kalimat yang berbeda atau pun menggunakan contoh soal yang berbeda. Jadi tidak ada alasan bahwa UN 2013 semakin susah. Semua akan tergantung pada persiapan sekolah, dalam hal ini guru, dan juga siswa sendiri bagaimana menyiapkan apa yang harus dipelajari. Atau mungkin yang menganggap bahwa UN 2013 semakin susah adalah mereka yang merasa tidak mungkin dapat mengerjakan dengan baik bila tidak “dibantu” dengan kecurangan-kecurangan yang akan diminimalisir dari penggunaan sistem yang baru ini.
Namun bila memang benar nantinya akan terjadi integrasi antara hasil UN dengan ujian masuk PTN, penulis berpendapat harus ada penambahan tingkat kesulitan. Yang berarti hal ini menjadi jawab “ya” atas pertanyaan “apakah UN 2013 semakin susah?“. Dengan alasan bahwa Ujian Nasional dapat dijadikan tolak ukur yang memadai guna proses seleksi penerimaan mahasiswa di PTN.
Apa pun nanti keputusan dari Kemdiknas, yang paling terpenting adalah bahwa sekolah, guru, dan siswa dapat menanggapi bijak dengan menyiapkan sebaik mungkin dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Bukankah kejujuran itu merupakan ciri seseorang berpendidikan. Jangan sampai kecurangan dalam Ujian Nasional menggugurkan semua nilai kejujuran yang telah diajarkan dan dipelajari di sekolah.
Tulisan ini dapat dibaca juga di: http://shiningallspark.web.id/un-2013-semakin-susah.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H