Mohon tunggu...
Shindu P
Shindu P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Antropologi Budaya

Antropologi Budaya'20

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IISMA Salah Sasaran?

27 Juni 2023   17:08 Diperbarui: 27 Juni 2023   17:11 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pepatah mengatakan "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China", tapi bagaimana menuntut ilmu sejauh ke negara lain apabila biaya pendidikan justru semakin mahal. Apalagi dengan impian untuk belajar hingga keluar negeri, perlu banyak persiapan baik secara mental dan finansial. International Student Mobility Awards (IISMA) menjadi salah satu jalan beasiswa yang disediakan bagi mereka yang memiliki semangat untuk meraih tujuan bersekolah di luar negeri. Program ini merupakan bagian dari program Kampus Merdeka atau Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

Namun, memunculkan perdebatan mengenai, "siapa yang paling berhak mendapat beasiswa tersebut?".  Sebagian opini menyatakan mengenai  biaya proses pendaftaran yang cukup menguras kantong atau adanya akses jaringan eksklusif, berdampak pada sebagian calon awardees yang berasal dari golongan menegah ke atas.  

Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung mahasiswa dalam merasakan pengalaman studi di luar negeri, mengembangkan kompetensi dan memperluas jaringan mobilitas internasional. Dengan fakta bahwa sebagian calon awardees berasal dari golongan menengah ke atas, dirasa tidak menunjukkan urgensi yang signifikan serta output yang terukur dan justru melanggengkan adanya kesenjangan untuk mendapat hak pendidikan yang adil.

Sistem beasiswa ini tidak menyebutkan mengenai syarat golongan tertentu di dalamnya dan berdasarkan kompetensi mahasiswa. Sehingga, akses untuk beasiswa ini mencakup semua golongan. Akan tetapi dengan biaya persiapan yang tidak sedikit, kuota yang terbatas, serta tingkat persaingan dengan mahasiswa di seluruh Indonesia, membuat partisipasi dari mahasiswa kalangan menengah ke bawah perlu pikir-pikir kembali untuk mendaftar program tersebut.  Maka, tidak mengherankan apabila jangkauan pendaftar serta peserta yang lolos berasal dari mahasiswa menengah ke atas. 

Meskipun begitu, program ini tidak juga sepenuhnya sia-sia. Dengan adanya program ini, calon awardees dapat menjadi sarana untuk menunjukkan citra baik pendidikan mahasiswa Indonesia di kancah internasional, juga mengenalkan budaya-budaya Indonesia dan turut meningkatkan hubungan antar negara. Pembelajaran yang diterima oleh mahasiswa IISMA selama di luar negeri juga sedikit banyaknya dapat berdampak pada perkembangan pada berbagai sektor di Indonesia. Kendati diskusi pro-kontra mengenai sasaran program tersebut terus diperdebatkan, program ini merupakan kesempatan bagi pengembangan kompetensi dan membuka peluang baru bagi masa depan pada lintas negara dan budaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun