Mohon tunggu...
Agustinus Shindu Alpito
Agustinus Shindu Alpito Mohon Tunggu... -

seorang yang sedang belajar dalam dunia jurnalistik...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahalnya Jadi Remaja

11 Februari 2011   06:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12974043741137720578

Remaja, adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.Dari bahasa inggris "teenager" yakni manusia usia 13-19 tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa untuk itu peran orang tua disini betul betul berperan, karena kalau tidak diarahkan sesuai dengan kaidah agama dan nilai etika yang baik pasti cenderung terjerumus ke hal-hal yang negatif. (Wikipedia Indonesia)

Dari definisi diatas, remaja adalah sebuah fase dimana manusia dalam tahap menentukan jati diri menuju fase dewasa, kehidupan remaja sangat menarik untuk kita amati, karena kehidupannya yang sangat dinamis dan penuh gairah, remaja juga memiliki kecenderungan yang sama, yaitu ingin tampil modis, mengikuti perkembangan zaman, selalu ingin tampilmenarik, dan masih banyak hal lainnya yang sangat identik dengan perilaku remaja.Di Jakarta saja kehidupan remaja sangat menarik untuk diketahui lebih lanjut, mulai dari gaya bahasa, fashion, hingga gaya hidupnya. Jakarta sebagai Ibukota memang dianggap sebagai kiblat perkembangan tren yang sedang marak, sehingga remaja – remaja Ibukota menjadi ikon bagi perkembangan remaja – remaja pada umumnya.

Ada beberapa hal yang menarik dari tren yang sedang in di kalangan remaja saat ini, entah itu dikalangan remaja putra atau putri, saya akan memberikan daftar must have items yang membuat remaja semakin diakui oleh lingkungannya ;

1.BlackBerry

2.Behel

3.Tren Fashion (denim,...)

4.Fix Gear (sepeda)

5.,...

Hal – hal tersebutlah yang kini sedang menjadi tren di kalangan remaja, dan tentu semakin lengkap item yang dimiliki remaja, semakin eksis lah mereka atau semakin diakui sebagai remaja yang gaul dan tidak ketinggalan jaman. Tentu untuk mendapatkan barang – barang diatas dana yang harus dikeluarkan tidak sedikit, misal untuk memiliki ponsel canggih BlackBerry, kita harus membelinya dengan mengeluarkan rupiah diatas dua juta, tetapi hal ini sudah seperti keharusan bagi remaja, BlackBerry sudah bukan lagi barang mewah yang mampu menunjang berbagai aktivitas dengan fitur – fitur nya yang canggih, tetapi kini menjadi barang yang dianggap gaul oleh para remaja, seakan belumlah lengkap jika remaja belum memiliki ponsel ini, hal ini sangat terlihat jelas jika anda berjalan – jalan di mall – mall Ibukota, hampir setiap remaja yang anda temui pasti menggenggam ponsel ini, entah siapa yang memulai, tetapi inilah kenyataan yang ada. Serupa dengan BlackBerry, behel, denim, sepeda fixie pun menjadi barang – barang pelengkap yang membuat remaja semakin diakui bahwa ia benar – benar remaja. Tentu hal – hal tersebut tidaklah murah, contohnya Behel atau kawat gigi, entah siapa yang memulai pemakaian behel menjadi sesuatu yang in, tetapi inilah fenomena yang ada, para remaja khususnya perempuan semakin percaya diri jika tersenyum dengan kawat gigi yang mengikat gigi mereka, padahal fungsi dari kawat gigi itu sendiri adalah untuk merapikan gigi yang tumbuh tidak rapi, siapa sangka saat ini remaja dengan gigi yang putih, bersih, dan rapi juga menggunakan behel sebagai aksesoris mereka, padahal biaya pemasangan kawat gigi rata – rata diatas tiga juta rupiah. Belum lagi denim sebagai fashion yang sedang in dikalangan pria, denim adalah istilah bahan celana yang nantinya akan dibuat menjadi jeans, dan yang akhir – akhir ini sedang in adalah bahan dry denim, yaitu bahan yang masih mentah atau belum mengalami proses pencucian sehingga akan menimbulkan efek – efek tertentu jika sudah dipakai dalam jangka waktu tertentu, seperti pudarnya warna pada bagian – bagian tertentu, begitu cepat tren pemakaian dry denim ini menjamur, terutama di kalangan remaja Jakarta. Harga sebuah celana dry denim pun tidak murah, untuk merek yang terkenal dengan kualitasnya, harga satu potong celana bisa mencapai dua juta! Untuk merek lokal yang memiliki kualitas baikpun harga satu potong celana ini diatas empat ratus ribu rupiah, bahkan ada yang menembus harga satu juta rupiah. Fenomena ini sungguh terjadi, di kalangan remaja Jakarta kita sangat mudah menemui para ABG yang mengenakan denim.

Pola hidup remaja yang sangat konsumtif dan sangat mudah terpengaruh menjadi alasan cepatnya tren – tren diatas merebak, remaja memiliki perasaan yang ingin diakui keberadaannya . Remaja yang memiliki tahapan pubertas yang tidak sesuai dengan teman sebayanya dapat mengalami perasaan terasing atau depresi (Ricciardelli & McCabe, 2004). Hal ini terkait dengan gaya hidup remaja yang cenderung ikut – ikutan, karena ada perasaan terasing saat ia merasa tidak mengikuti jaman yang ada, pola persaingan yang timbul tidak lagi persaingan sehat dalam hal akademis atau prestasi, tetapi berkembang kearah prestige dengan lebih menonjolkan materi dan penampilan. Memang tidak ada pengasingan secara langsung bagi mereka yang tidak mengikuti mode, tetapi secara psikis remaja tersebut merasa terasing dari lingkungannya dan merasa bukan bagian dari remaja saat ini, hal inilah yang membuat mereka “terpaksa” harus mengikuti tren yang ada demi sebuah “pengakuan”, tentu dengan biaya yang mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun