Mohon tunggu...
Shinada Cikass D
Shinada Cikass D Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Live today

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Grasi Ditolak Berdampak Buruk Indonesia di Internasional ?

18 Januari 2015   21:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:52 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346810" align="alignnone" width="780" caption="Dok. Kompas.com , Minggu (18/1/2015)"][/caption]

Baca berita di Kompas.com hari ini pada News / International ada judul yang menarik yaitu "Warga nya dieksekusi dinusa kambangan, Belanda dan Brasil tarik Dubes." Pemerintah Brasil memanggil duta besarnya di Jakarta untuk konsultasi, dan menegaskan eksekusi mati itu akan mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara.

"Penggunaan hukuman mati, yang dikecam masyarakat internasional, memberi pengaruh buruk untuk hubungan kedua negara," demikian pernyataan kantor Presiden Brasil, yang ditulis oleh Kompas.com, Minggu (18/1/2015).

Menanggapi hal tersebut berarti akan ada suatu dampak buruk (lagi) mungkin untuk Indonesia dimata dunia yang mana dikatakan Hukuman mati telah dikecam masyarakat internasional yang mana juga dapat menghilangkan suatu Hak Asasi Manusia yang mana Hak tersebut adalah Hak Mutlak yang sudah ada sejak kita hadir di Dunia ini dan di karuniai oleh Tuhan Yang Maha Esa Dan Suatu perjanjian bilateral antara Indonesia dengan Brazil. Seperti yang ditulis pada situs Kemlu.go.id hari Rabu, 25/09/2013 dimana dikatakan Indonesia dan Brazil sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama dibidang Ekonomi, Politik dan Sosbud. "Hubungan Bilateral Indonesia telah berjalan selama 60 tahun dan telah banyak menghasilkan kerja sama konkrit di berbagai bidang" jelas Menlu RI pada saat itu yang ditulis pada situs Kemlu.go.id hari rabu 25/09/2013.

Ini dapat mencederai hubungan bilateral Indonesia dan Brazil yang telah mengembangkan kerja sama dalam bidang hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, pariwista, lingkungan hidup dan pengentasan kemiskinan karena Penolakan Grasi yang dilakukan RI atas warga negaranya yang akan dihukum mati karena tidak setujunya dari Pihak Brazil untuk Hukuman Mati yang Melanggar salah satu Hak Azasi Manusia yaitu hak untuk hidup. Stigma yang buruk akan berkembang pada Indonesia dimata Negara Brazil nantinya dimana dapat dikatakan bahwa Brazil otomatis kecewa dengan apa yang telah dilakukan Indonesia atas Warga Negaranya.

Lalu Belanda Mengecam keras eksekusi warga negaranya yaitu Ang Kiem Soei. Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders seperti yang ditulis Kompas.com Minggu (18/1/2015) mengatakan "Hukuman mati adalah hukuman yang kejam dan tak manusiawi yang mengabaikan kehormatan dan integritas seorang manusia."

Berarti Indonesia dimata Belanda untuk saat ini bisa dikatakan adalah negara yang seolah tidak menghargai adanya Hak Azasi Manusia yang telah ada di diri seseorang akibat melakukan suatu hal yang tidak dapat dimaafkan lagi oleh hukum nasionalnya dan sama nantinya akan merusak hubungan bilateral antara Indonesia dengan Belanda.

Salah satu Hubungan Bilateral yang dilakukan Indonesia dengan Belanda adalah Urusan Kerjasama Pembangunan dimana merupakan salah satu tugas utama Kemenlu Negeri Belanda dan tanggung awab Menteri Kerja Sama Pembangungunan. Yang mana juga Belanda merupakan salah satu Negara yang membantu pemberantasan kemiskinan global. Kedutaan Besar Belanda telah menyusun sebuah Rencana Strategis Jangka Panjang(RSJP) untuk periode 2008-2011 kemarin. Yang bertujuan memperkuat dan memperluas hubungan bilateral yang luas antara Belanda dan Indonesia. (Sumber : galz25.wordpress.com)

Dengan hal demikian Hukum Nasional Indonesia masih perlu mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman agar mempunyai suatu toleransi atas apa yang menjadi dasar suatu hukum internasional untuk mempererat dan memperbaiki serta membangun suatu hubungan bilateral internasional yang baik dan stigma positif akan berkembang nantinya dimata dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun