Mohon tunggu...
Shima Claudia
Shima Claudia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jawa Barat

Mencoba untuk menulis dan menerangkan apa yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Climate Change (Berkurangnya Sumber Air yang Disebabkan oleh Kemarau Panjang)

22 November 2023   11:26 Diperbarui: 22 November 2023   11:37 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil oleh pegawai Kecamatan Simpenan

Perubahan iklim adalah salah satu masalah paling krusial yang dihadapi oleh dunia saat ini. Para ilmuwan telah memperkirakan bahwa pemanasan global akan menyebabkan perubahan iklim yang mengerikan, penurunan, dan peningkatan banjir di pesisir pantai, menghancurkan banyak komunitas dan bahkan negara-negara kecil di permukaan laut jika tidak ada tindakan segera.

Istilah "perubahan iklim" mengacu pada perubahan pola cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang relatif panjang yang telah mendefinisikan iklim lokal, regional, dan global di Bumi. Sejak pertengahan abad ke-20, aktivitas manusia telah menyebabkan terjadinya perubahan iklim, terutama pada saat pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan kadar gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer Bumi, akibatnya suhu rata-rata permukaan Bumi meningkat. Selain itu, proses alami yang dikontrol oleh aktivitas manusia juga dapat menyebabkan perubahan iklim, seperti variabilitas internal (pola siklus lautan El Nino, La Nina, dan Osilasi Dekadal Pasifik), serta faktor eksternalnya, salah satunya dari kegiatan gunung berapi.

Adapun salah satu dampak dari perubahan iklim yang dirasakan oleh masyarakat Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi sampai dengan di bulan November tahun ini adalah musim kemarau yang berkepanjangan. Menurut BMKG stasiun klimatologi Jawa Barat memprediksi, kekeringan akan berakhir hingga akhir Oktober-November 2023, sehingga dari musim kemarau tersebut menyebabkan berkurangnya sumber air, yang mana dari berkurangnya sumber air tersebut memicu permasalahan, yaitu terhambatnya kegiatan masyarakat yang membutuhkan air di kehidupan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan kegiatan lainnya yang membutuhkan air.

Adapun tips sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya climate change dari kasus di atas adalah:

  • Menghemat air, artinya menggunakan air sesuai dengan kebutuhan.
  • Menanam pohon di sekitar rumah.
  • Membuat dan memperbanyak resapan air.

Referensi

Negotiating the United Nations Framework Convention on Climate Change. (2015, Desember 16). Diambil kembali dari ADST (Association for Diplomatic Studies and Training): https://adst.org/2015/12/negotiating-the-united-nations-framework-convention-on-climate-change/?gclid=CjwKCAiAgeeqBhBAEiwAoDDhn6k_9mApsXD3MmFiT4UgP4kZasfWdpLGRg6JOFwg21ZOFkbM6GTxVxoC7N8QAvD_BwE

What Is Climate Change? (2023, November 8). Diambil kembali dari GLOBAL CLIMATE CHANGE (Vital Signs of the Planet): https://climate.nasa.gov/what-is-climate-change/#:~:text=Climate%20change%20is%20a%20long,are%20synonymous%20with%20the%20term

Penulis: Shima Claudia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun