Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... -

seorang cowok yang berusaha mengembangkan diri tapi suka tidur,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Cinta Dari Seberang Dunia/Satu Sisi

22 Februari 2013   01:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:55 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak pekat oleh waktu, tentang cinta, tentang-nya

saat kau hadir dengan tiba-tiba dan sekarang menerjang dengan terpaan kegalauan

Seiring mega yang mengapit senja, kau adalah babak baru dalam hidup ini

Mungkin lebih mudah jika aku mengetahui siapa diri-nya, tak seperti  buih yang asyik digoyang ombak

Tak jua seperti fatamorgana yang hanya diresapi oleh kaum imajiner, hanyut dalam misteri.

Risau? mungkin iya

Hidup diantara bunga yang hanya bisa dilihat tanpa hak memiliki

Miris, saat hati terkesiap bangun namun tiada jalan untuk berani memilih

hanya menunggu

Sungguh, di sudut gelap ini ada rindu yang membara (tak terbaca)

Tapi sekali lagi, kepompong bukanlah kupu-kupu

Episode ini, adalah tafsir dari sebahagian proses

Bukan pelarian,

Tapi sebagai obat, untukku, untukmu dan untuk mereka

Ikhlas,

Ketika lembut dan kehangatan baru datang juli depan

Sebuah sambutan,

Sesosok mata biru dengan senyum tipis yang tersimpul dari siluet wajah

dan aku mampu,

Untukmu, “gadis ungu”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun