Mohon tunggu...
Shiloh Lumaris
Shiloh Lumaris Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Atlet renang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Selamat Jalan Lee Kuan Yew

29 Maret 2015   20:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_375568" align="aligncenter" width="450" caption="Rest in peace Mr Lee Kuan Yew, its a privilege to know a great leader like you."][/caption]

Ketika mengunjungi Singapore pertama kali 3 tahun yang lalu ( waktu itu aku  kelas 2  SD ). Aku banyak melihat  hal yang berbeda dengan keadaan di Indonesia. Ketika naik taksi ada antrian yang sangat tertib. Jalanan tertib, lancar, tidak ada angkot yang berhenti sembarangan, tidak ada hiruk pikuk motor yang memenuhi jalanan, bahkan tidak ada polisi lalu lintas yang berdiri di simpang simpang jalan.  Orang singapura kebanyakan bepergian naik  bis dan  MRT, angkutan umum yang aman, tertib , cepat dan lancar. Semua jalanan,  stasiun bus dan MRT terang benderang di waktu malam, ramai dengan orang yang lalu lalang.

Di singapura tidak ada bangunan liar di tepi jalan,  tidak ada warung   bertebaran di pinggir jalan, tidak ada timbunan sampah dan barang bekas yang banyak ditemui di banyak jalanan di Indonesia. Jalan raya aspalnya halus tidak berlobang, kiri kanan semua jalan raya ada pepohonan dan taman yang rapi dan indah. Sungainya bersih dan tidak ada sampah, selokan besar dan  tidak kotor. Banyak taman dan tempat beraktifitas warga yang begitu asri dan terawat.

Orang orang di Singapore sangat disiplin dan tertib. Mereka begitu tertib ketika masuk MRT dan bus dengan cepat. Mereka  tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok di tempat umum, tidak ada pengamen,  tidak ada orang yang parkir sembarangan, tidak ada orang duduk duduk bergerombol di tepi jalan. Di Singapore anak anak sekolah tidak ada yang keluyuran di mall, atau di warnet, tidak ada geng motor, dan tidak ada tawuran antar pelajar. Banyak anak anak sekolah di temukan sedang belajar di Mc Donald, Kentucky, Starbuck, dan  sebagainya serta perpustakaan. Orang Singapore  tidak makan dan minum di sembarang tempat. Tidak ada pedagang asongan dan kaki lima di pinggir jalan. Singapore adalah negara yang sangat aman , tertib dan nyaman, jadi orang tidak takut untuk bepergian kemana saja.

50 tahun yang lalu katanya keadaan Singapore seperti Indonesia tetapi kini keadaannya  seperti bumi dengan langit. Siapa yang membuat Singapore menjadi maju seperti sekarang ini ? Dia adalah bapak bangsa Singapore sekaligus perdana mentri Singapore yang pertama yaitu Mr Lee Kuan Yew. Dialah yang merubah Singapore menjadi modern, membuat orang orang Singapore menjadi disiplin dan tertib, dan berpendidikan tinggi. Hampir semua orang Singapore bisa berbahasa Inggris dan sangat tekun dan cekatan bekerja.

Pada hari Senin 23 Maret 2015 Mr Lee Kuan Yew meninggal dunia dan rakyat  Singapore berduka cita. Puluhan ribu orang antri sampai 8 jam hanya untuk memberi penghormatan kepada Mr Lee Kuan Yew di Parlemen House. Banyak anak anak sekolah ikut mengantri sambil membawa buku dan belajar. Pada hari kremasinya jalanan yang dilalui jenasah dipenuhi  ratusan ribu rakyat singapore sambil membawa bendera. Mereka berdiri dengan tertib sekalipun diguyur hujan deras yang sungguh aneh tiba tiba turun hari itu sekalipun beberapa bulan ini hujan jarang turun.

Presiden Jokowi juga  hadir pada upacara kenegaraan untuk menghormati Mr Lee Kuan Yew. Sebagai orang yang mengagumi kepemimpinanya dan karya karyanya, aku melayat di kantor konsulat Singapore di Batam. Kita perlu belajar dari Mr Lee Kuan Yew bagaimana membuat rakyat menjadi begitu disiplin, tertib, berpendidikan tinggi dan giat bekerja. Kita juga perlu belajar dari rakyat Singapore bagaimana menghormati pemimpinnya. Mr Lee Kuan Yew sudah tidak menjadi perdana menteri 25 tahun lalu sejak tahun 1990 yang lalu, tetapi rakyat singapura masih tetap menghormatinya.

Selamat Jalan Mr Lee Kuan Yew.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun