Thailand keluar sebagai juara umum di Asean School Games 2017 dengan mengumpulkan 29 medali emas, 26 medali perak dan 32 medali perunggu. Indonesia juara dua dengan mengumpulkan 25 medali emas, 33 medali perak dan 29 medali perunggu. Dan Singapore mendapatkan juara tiga dengan mengumpulkan 24 medali emas, 27 medali perak dan 27 medali perunggu.
Asean School Games tahun ini diadakan di Singapore yang mempertandingkan 10 cabang olahraga, diselenggarakan dari tanggal 13 - 21 Juli 2017. Di cabang renang dari 38 nomor pertandingan yang di pertandingkan selama 4 hari di kolam renang Singapore Sport School Indonesia meraih medali terbanyak yaitu 20 medali emas, 9 medali perak, dan 9 medali perunggu.
Perenang Indonesia Adinda Larasati Dewi Kirana muncul sebagai perenang pengumpul medali terbanyak dengan 7 medali emas dan 2 perak. Dia memperoleh medali emas di nomor 4 X 200m Freestyle, Girls - 100m Butterfly Girls - 200m Freestyle, Girls - 50m Butterfly, Girls - 4X100m Freestyle Relay, Girls - 200m Butterfly, Girls - 4x100m Medley Relay dan 2 medali perak di nomer Girls - 100m Freestyle, Girls - 200m Individual Medley.
Perenang Indonesia lainnya Azzahra Permatahani merebut 6 medali emas di nomor Girls - 400m Freestyle, Girls - 4 X 200m Freestyle, Girls - 400m Individual Medley, Girls - 200m Individual Medley, Girls - 800m Freestyle, Girls - 4X100m Freestyle Relay. 2 medali erak di dapat dari nomor Girls - 200m Backstroke dan Girls - 200m Breaststroke.
Prestasi ini tentu sangat membanggakan karena prestasi Indonesia akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Sekadar catatan, di Sea Games 2015 yang lalu Indonesia hanya mengumpulkan 1 medali emas yang diperoleh Indra Gunawan di nomor 50 meter gaya dada putra. Hasil di Asean School Games 2017 ini perlu mendapat perhatian lebih lanjut .
Indonesia menurunkan semua atlet pelatnas yang usianya masih usia sekolah. Sementara negara lain ada yang diwakili satu sekolah olahraga saja. Masing masing negara bebas menafsirkan apa sih Asean School Games itu apakah kompetisi antar sekolah olah raga atau antar atlet yang masih usia sekolah. Belum lagi masing masing negara berbeda dalam memandang pentingnya event ini bagi pembinaan atlet nasionalnya. beberapa negara malah mengirimkan atletnya ke Commenwealth Youth Games di Bahama di saat yang sama. Di badminton juga begitu Thailand yang gudangnya pemain remaja tidak mengirimkan atlit atlit terbaiknya. Nama seperti Chaiwan Patarasuda dan Kunlavut Vitidsarn yang juara asia tidak tampak. Tetapi Malaysia menurunkan juara junior dunia tungal putri 2015 Goh Jin Wei.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H