Zero Hunger" merupakan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 yang tujuannya tidak hanya mengakhiri tingkat kelaparan, tetapi juga memastikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Hal ini mencangkup pentingnya makanan aman dan bergizi, karena apa yang dikonsumsi seseorang akan mempengaruhi bagaimana orang tersebut tumbuh dan berkembang. Sayangnya, akses masyarakat terhadap makanan aman dan bergizi masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Ketidaksetaraan terhadap akses pangan mencerminkan perbedaan besar dalam kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah.
"Akses universal terhadap makanan aman dan bergizi menjadi salah satu tujuan utama dari Zero Hunger sebagai SDGs nomor 2. Sebagaimana dengan Global goals dari SDGs ini, adalah mengakhiri kelaparan pada tahun 2030 dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan orang-orang dalam situasi rentan, termasuk bayi, terhadap pangan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun. Makanan yang aman dan bergizi tidak hanya mendukung kesehatan fisik dan mental, tetapi juga menjadi fondasi dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan produktivitas, dan mencapai kesetaraan sosial.
Dalam mewujudkan akses universal terhadap makanan aman dan bergizi, tentu melibatkan berbagai langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, dapat menikmati hak atas pangan yang layak. Pangan yang aman dan bergizi akan mencerminkan kualitas perkembangan generasi di suatu wilayah atau negara. Maka dari itu pentingnya pemerataan terhadap makanan aman dan bergizi, tidak hanya akan memastikan setiap individu mendapatkan nutrisi yang diperlukan, tetapi juga menjadi dasar untuk pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, mewujudkan akses universal terhadap makanan aman dan bergizi masih menjadi perhatian yang tidak terlepas dari tantangan dalam mencapainya. Adapun berbagai tantangan yang harus diatasi, sebagai berikut:
1. Ketidakmerataan Distribusi Pangan
Dalam suatu negara, beberapa wilayah terlebih pelosok pasti mengalami ketidaksetaraan infrastruktur dan ketidakseimbangan ekonomi, yang menyebabkan ketidakmerataan distribusi pangan. Beberapa wilayah memiliki surplus produksi makanan, sementara wilayah lain mengalami kekurangan yang kronis.
2. Keamanan Pangan
Kurangnya keamanan pangan dalam standar pengawasan, penyimpanan yang tidak higienis, juga penggunaan pestisida berlebihan masih menjadi faktor penyebab dari permasalahan-permasalahan makanan tercemar dan tidak lolos uji, sehingga dapat  mengakibatkan keracunan.
3.Ketidaksetaraan Ekonomi
Perbedaan pendapatan dan aksesibilitas menyebabkan sebagian masyarakat kesulitan mendapatkan makanan bergizi, yang menyebabkan mereka dengan terpaksa mengkonsumsi makanan tidak aman dan tidak bergizi.
4. Edukasi Gizi yang Rendah