Mohon tunggu...
shila dwilia putri
shila dwilia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang selalu peduli terhadap lingkungan disekitar, suka nonton drakor, suka ngefangirl, suka makan, suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kualitas Pendidikan Menjadi Penentu Masa Depan Bangsa Indonesia

15 Juli 2024   10:24 Diperbarui: 15 Juli 2024   10:26 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 (sumber: www.pinterest.com)

Pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting bagi setiap negara agar dapat bersaing dan berkembang dengan cepat, karena melalui pendidikan kemiskinan masyarakatnya akan terhapuskan dan diganti dengan kesejahteraan. Akan tetapi, kualitas Pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan, oleh karena itu permasalahan ini hanya dapat diselesaikan dengan partisipasi seluruh orang yang bersangkutan. Jika diuraikan permasalahan pendidikan di Indonesia tentu tidak akan ada habisnya karena sangat sulit untuk menemukan akar permasalahannya. Proses Pendidikan telah dijalankan oleh bangsa Indonesia selama 78 tahun, namun belum membawa perubahan yang besar terhadap psikologi Sumber Daya Manusia, faktanya setiap tahun kualitas pendidikan di Indonesia semakin buruk, terlihat dari kualitas  tenaga Pendidik, dan fasilitas pembelajaran  yang masih memiki banyak permasalahan.

Tenaga Pendidik di Indonesia  menjadi salah satu permasalahan yang akan dibahas. Beberapa tenaga Pendidik di Indonesia masih ada yang belum kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Penyebab faktornya bisa disebabkan karena kuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja tanpa melaksanakan prosesnya dengan tekun. Hal ini  seharusnya menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bagi generasi muda agar dapat mengambil jurusan sesuai minat dan bakat, karena saat mencari pekerjaan yang dibutuhkan tidak hanya gelar tetapi juga kualitas.

Gaji yang tidak sesuai dengan standar kebutuhan pendidik juga menjadi salah satu faktor permasalahan tenaga Pendidik menjadi tidak kompeten. Hal ini seharusnya menjadi permasalahan yang perlu  diperhatikan oleh Pemerintah, karena tenaga pendidik merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Tentu sebagai seorang Pendidik sudah seharusnya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik  dan mampu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, memberikan nasihat, membantu membentuk kepribadian peserta didik, melakukan penelitian dan melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum.

Fasilitas pembelajaran juga menjadi salah satu faktor penyebab terpuruknya pendidikan di Indonesia terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau tertinggal. Beberapa faktor menghambat siswa di pedesaan untuk belajar secara maksimal, salah satunya karena pengaruh  sekolah. Terdapat perbedaan yang besar antara siswa yang belajar di sekolah yang berada di kota, dan di daerah terpencil. Bisa dilihat dari media sosial kondisi sekolah di pedesaan atau daerah terpencil masih jauh dari kata "Baik", bangunan-bangunan sekolah yang sudah lapuk, lantai kelas yang masih terbuat dari tanah, apabila terjadi bencana alam akan sulit untuk melangsungkan proses pembelajaran. Rusaknya sarana dan prasarana sangat mempengaruhi hasil pendidikan itu sendiri sehingga membuat proses belajar mengajar tidak efektif.  

Secara umum, rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk rendahnya kualitas guru. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagian guru di Indonesia masih belum kompeten, sehingga kualitas guru di Indonesia menjadi hal yang harus diperhatikan. Sangat sedikit guru yang tidak memiliki pengalaman mengajar atau tidak memiliki kualifikasi professional yang cukup untuk melaksanakan tugasnya, walaupun guru bukan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan, namun pengajaran merupakan jantung dari pendidikan sebagai cerminan mutu. Tenaga Pendidik mempunyai kontribusi yang besar terhadap mutu pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

Permasalahan ini disinggung oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat "Data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan terdapat tiga masalah mendasar pada Pendidikan tinggi di Indonesia yaitu, ketimpangan akses pendidikan tinggi (inequality of access), ketimpangan dalam hal kualitas (inequality of quality), dan kurangnya relevansi penndidikan tinggi (less relevance of higher education)". Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 terdapat 1,2 juta pengangguran terdidik dan terjadi perubahan pandangan dunia kerja bahwa ijazah dan gelar akdemik tidak lagi menjamin untuk mendapatkan pekerjaan.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan kualitas Pendidikan tinggi nasional yang lebih merata harus menjadi kepedulian Bersama. Bukan hanya merata dalam hal kelengkapan sarana dan prasarana, tetapi juga kualitas tenaga pendidik yang merata. Selain itu, dia meminta agar sejumlah Upaya untuk meningkatkan relevansi Pendidikan tinggi terhadap kebutuhan dunia kerja harus konsisten dilakukan. Hal itu sebagai Upaya meningkatkan produktivitas sumber daya manusia (SDM) nasional yang lebih baik.

Pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting bagi setiap negara agar dapat bersaing dan berkembang dengan cepat, karena melalui pendidikan kemiskinan masyarakatnya akan terhapuskan dan digantikan dengan kesejahteraan. Maka dari itu, kualitas Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh Masyarakat dan Pemerintah, karena kualitas pendidikan di Indonesia masih mengalami banyak masalah baik dari segi kualitas pendidik, fasilitas Pembelajaran, dan kondisi peserta didik. Penyelesaian masalah ini memerlukan partisipasi dari semua pihak terkait dengan upaya kerja yang harus konsisten dilakukan.

Referensi Sumber

https://news.detik.com/berita/d-7329218/wakil-ketua-mpr-minta-kualitas-pendidikan-ditingkatkan-secara-konsisten

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun