Dalam islam, akhlak memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Allah SAW mengingatkan kepada umat-Nya dalam al-qur'an untuk menjaga akhlaknya, karena akhlak berhubungan dengan allah, diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk memberikan teladan yang baik dengan menyempurnakan akhlak. Sebagaimana Nabi bersabda:
اِنَّمَا بُعِثْتُ لَاُتَمِمَ مَكَارِمَ الْاَخْلَاقِ
Artinya: "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia." (HR. Al-Baihaqi).
Menurut Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa akhlak adalah sebuah ungkapan yang tertanam dalam jiwa sehingga menimbulkan macam-macam perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Akhlak menjadi tolak ukur untuk membentuk, memahami dan menilai karakter seseorang, yang mengacu pada sifat baik (terpuji) dan buruk (tercela), baik pada laki-laki maupun perempuan. Dengan demikian, Akhlak akan timbul dengan sendirinya tanpa adanya paksaan dari orang lain.
Di era modern seperti saat ini, sangat penting bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang mulia pada generasi muda. Salah satu faktor yang menyebabkan merosotnya moral akhlak adalah Pesatnya perkembangan teknologi informasi akan memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendidikan di sekolah dan di rumah. karena teknologi canggih sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan kita sehari-hari yang sulit untuk ditinggalkan. Tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh besar kepada seorang pemuda yang akan menyebabkan mengabaikan moral/akhlak, karena minimnya ilmu agama yang mereka dapat.
Pesatnya perkembangan teknologi memberikan beberapa dampak positif, seperti semakin mudahnya akses informasi dan semakin mudahnya komunikasi, namun juga berdampak pada semangat kerja. Misalnya, perkembangan media sosial mendorong orang untuk memamerkan kehidupan pribadinya, terkadang berfokus pada citra fisik dan kesuksesan materi. Oleh karena itu, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan diri terhadap kehidupannya dan merasa tidak puas jika tidak sesuai dengan media saat ini.
Masuknya budaya barat juga sangat berpengaruh bagi masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda seperti: minuman keras, berjudi, narkoba, perundungan (bullying) dan kriminal yang sangat meresahkan masyarakat. Hal ini merupakan tanda-tanda dari merosotnya akhlak pada pemuda saat ini. Perilaku moral akhlak dan kebiasaan baik dalam masyarakat harus dibiasakan sejak usia muda, karena pada usia muda merupakan usia yang sangat rentan dan sangat mudah untuk berkembang bahkan sulit untuk diatasi. Maka dari itu, kontrol dari orang tua, lingkungan yang mendukung, dan pengetahuan tentang agama diperlukan sejak dini.
Faktor yang mempengaruhi merosotnya moral akhlak ialah:
- Keluarga, keluarga perlu memberikan contoh yang baik kepada anak agar anak menirukan hal baik yang mereka lihat karena keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan mereka. Apabila hubungan keluaga buruk, seperti seringnya pertengkaran didalam rumah juga akan membuat kondisi mental anak maupun pemuda terpuruk.
- Sekolah, sekolah juga harus memberikan fasilitas yang cukup kepada muridnya, bila kondisi sekolah kurang baik, maka itu akan mengganggu proses belajar yang dapat memberikan peluang pada seorang murid untuk berprilaku menyimpang seperti: sarana dan prasarana yang tidak memadai, kuantitas dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, kesejahteraan guru yang tidak memadai, kurangnya muatan pendidikan agama/budi pekerti, dan lain sebagainya.
- Masyarakat, dalam kehidupan masyarakat, akhlak bukan hanya mengacu pada individu, tetapi juga mempengaruhi hubu-ngan antar individu dan masyarakat tersebut. Pemuda akan berkembang di lingkungan masyarakan baik secara fisik, emosional, dan mental yang akan berpengaruh besar pada masyarakat. Seperti: pengaruh pertemanan, media sosial, lingkugan keluarga yang kurang harmonis, bahkan kondisi ekonomi juga dapat mempengaruhi akhlak pemuda.
kesimpulan:
Perkembangan akhlak Islam di zaman modern menghadapi beberapa tantangan yang serius. Namun, moralitas Islam dapat dibangun dan ditingkatkan bahkan di masa yang terus-menerus berubah. Melalui pendidikan moral sejak dini, kesadaran digital, pengembangan komunitas Islam, teladan Islam, dan penekanan pada pendidikan dan kesadaran moral, kita dapat menjaga dan memperkuat moral yang baik dalam diri kita dan masyarakat di sekitar kita. Dengan cara ini, kita dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai luhur Islam.
wallahu a'lam bishawab
Penulis: Shila Alfina Damaiyanti