Mohon tunggu...
Shiho News
Shiho News Mohon Tunggu... Lainnya - Novelis

Creator pemula.

Selanjutnya

Tutup

Film

Spoiler Oshi no Ko Chapter 150, Keputusan Aqua dan Perasaan Kana

21 Mei 2024   02:30 Diperbarui: 21 Mei 2024   02:33 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chapter 150 dari seri manga Oshi no Kotelah memberikan banyak kejutan bagi para penggemar. Fokus utama episode ini adalah pada konflik batin yang dialami oleh Aqua serta perkembangan hubungan romantisnya dengan Kana. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang apa yang terjadi di episode ini.

Episode ini dimulai dengan dialog internal Aqua, yang merenungkan identitasnya sebagai Goro. Aqua berbicara pada dirinya sendiri, mempertanyakan apakah dia harus terus menjalankan misi balas dendamnya:

"Apakah kau tidak akan menyuruhku lagi? Kau selalu memintaku untuk membalas dendam. Aku akan membuat orang yang menyakiti Ai menderita dan menyesali kelahiran mereka."

Goro, dalam pikirannya, menjawab bahwa ia menemukan makna hidup melalui balas dendam, tetapi kini Sarina hidup bahagia sebagai Rumi Hoshino, seorang idola yang telah mencapai impiannya.

Goro memberikan Aqua dua pilihan penting yang akan menentukan masa depannya:

1. Membunuh Hikaru: Melanjutkan jalan balas dendam.
2. Menikmati Hidup: Menghabiskan masa mudanya bersama orang yang dicintainya.

Goro menegaskan bahwa selama mata Aqua tetap hitam, dia tidak akan membiarkan Aqua mempermainkan Sarina. Aqua memahami bahwa Rumi Hoshino menyukainya karena melihat bayangan Goro dalam dirinya.

© SHUEISHA Inc. All rights reserved.
© SHUEISHA Inc. All rights reserved.

Selain konflik pribadi Aqua, episode ini juga mengungkap perkembangan hubungan antara Aqua dan Kana. Kana, setelah merenungkan ucapan Akane Kurokawa, mulai menyadari perasaannya terhadap Aqua:

"Pada awalnya, aku tidak menyukainya. Aku kecewa karena kalah, tetapi kenangan itu terus melekat. Ketika kami bertemu lagi di sekolah menengah, aku tetap bersikeras pada dunia ini, sama seperti dia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun