Sejak Covid-19 mulai muncul di seluruh negara, termasuk negara Indonesia. Secara tiba-tiba, situasi yang biasanya dilakukan mulai berubah. Kegiatan yang biasanya dilakukan secara offlie, terpaksa harus berubah dilakukan melalui online. Para masyarakat tidak bisa keluar rumah dengan nyaman karena adanya Covid-19 tersebut.
Hal tersebut dilakukan mulai dari anak sekolahan, anak kuliah, pekerja kantoran, dan lain-lain. Selain hal tersbut, juga acara atau event termasuk acara pernikahan, tidak boleh dilakukan seperti acara biasanya. Sehingga banyak usaha atau kegiatan yang tutup dan dibatalkan.
Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, maka para anak sekolahan harus melakukan pembelajaran secara online dan dilakukan di rumah masing-masing. Mereka tidak bertemu secara tatap muka, hal tersebut mengurangi adanya kebebasan. Perasaan kekhawatiran, ketakutan hingga kesepian yang muncul dampak pandemi pun bisa mengakibatkan kesehatan mental mereka memburuk.
Masa remaja dimulai dari umur 15 tahun, kondisi psikologis remaja masih terbilang rentan dan kondisi emosional para remaja masih belum stabil. Biasanya, mereka akan melakukan kegiatan atau acara nya secara offline. Contohnya seperti jalan bersama teman-temannya keluar rumah, atau main kerumah temannya. Kebiasaan melakukan pertemuan secara tatap muka, yang tiba-tiba berubah tidak bisa bertemu akan memunculkan tekanan di dalam diri mereka. Terlebih jika mereka memiliki permasalahan di dalam rumah dengan orang tua atau saudaranya akan menambah tekanan dalam kondisi psikis mereka.
Kesehatan mental atau mental health merupakan zona penting untuk mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental yang baik yaitu ketika kondisi batin seseorang sedang berada dalam keadaan yang damai dan tenang, sehingga seseorang dapat menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitarnya.
Istilah self healing mulai muncul dan ramai dibicarakan oleh masyarakat khususnya di kalangan remaja pada tahun 2022 ini. Arti healing sendiri yaitu penyembuhan atau pengobatan. Sedangkan dalam perspektif psikologi artinya adalah kesehatan mental yaitu suatu proses penyembuhan luka batin. Salah satu cara nya dengan melakukan Self Healing.
Di kondisi Covid-19 sekarang, tentu membuat tekanan yang besar untuk para masyarakat khususnya remaja yang dibilang memiliki kondisi emosi cenderung belum stabil. Mental down bisa terjadi pada seseorang karena adanya tekanan batin dalam dirinya, hal itu akan membuat suasana hatinya menjadi buruk, karena tekanan-tekanan yang diberikan padanya. Maka akan terjadi emosional karena adanya tekanan di dalam diri orang tersebut.
Dengan adanya tekanan yang menyerang diri para remaja, akan memunculkan rasa cemas, stres, dan depresi pada remaja. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor yang ada. Faktor tersebut biasanya muncul dari lingkungan mereka sendiri, seperti pelecehan, kekerasan, kekhawatiran akan ketidakstabilan keuangan, politik, dan juga media sosial.
Saat ini remaja ramai menyebut dirinya melakukan self healing, Self healing ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara yang dapat dilakukan yaitu seperti meditasi, berolaraga, membaca, menulis, me time, berdamai dengan diri sendiri dan juga melakukan travelling.
Self healing dapat membantu para remaja untuk menghilangkan sejenak masalah dan tekanan yang sedang dihadapi oleh dirinya. Banyak para remaja yang merasa senang untuk sejenak dengan melakukan self healing. Setiap masalah yang ada dalam diri seseorang, pasti akan berbeda-beda. Tidak ada masalahnya jika seseorang melakukan healing untuk menghilangkan stres yang mereka rasakan.
Tujuan dari self healing ini untuk menyayangi diri sendiri, memahami diri sendiri dan lebih fokus dengan hal yang ada di diri sendiri. Dengan adanya self healing, remaja bisa menghilangkan tekanan batin yang menyerang dirinya, bisa membantu seseorang untuk berpikir secara positif terhadap masalah yang dihadapinya, serta menghibur dirinya sendiri sehingga kondisi psikologis yang ada dalam diri seseorang akan membaik setelah melakukan self healing.