Setiap rumah tangga sering kali dipusingkan oleh permasalahan hama serangga. Sehingga, hampir setiap rumah tangga menggunakan insektisida untuk mengendalikan serangga. Umumnya, insektisida yang dijual bebas dipasaran adalah insektisida yang terbuat dari bahan-bahan kimia. Pemakaian insektisida kimia memang sangat mudah dan cepat membunuh serangga sasaran.Â
Penggunaan insektisida sintetis yang tidak tepat mampu menyebabkan dampak negatif baik terhadap serangga, manusia dan juga lingkungan. Sisa residu dapat masuk ke dalam komponen lingkungan karena bahan aktif sangat sulit terurai di lingkungan. Dampak lain adalah dapat menimbulkan resistensi pada serangga sasaran.
Hal ini mendorong masyarakat untuk menggunakan insektisida nabati yang bersifat alamiah dan tidak menimbulkan dampak yang buruk. Kini telah banyak penelitian yang menguatkan bahwa bahan tanaman tertentu memiliki zat beracun bagi serangga. Tanaman tembakau merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai insektisida alami.Â
Bagian yang sering digunakan adalah bagian daun dan batang. Tembakau merupakan salah satu spesies tumbuhan yang dapat dikonsumsi, namun dapat digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartarat dapat digunakan sebagai obat. Pada umumnya dikonsumsi sebagai rokok, dikunyah. Namun saat ini tembakau sudah dikembangkan sebagai insektisida.Â
Tanaman tembakau dapat dijadikan sebagai insektisida nabati karena kandungan nikotinnya yang tinggi mampu mengusir hama serangga. insektisida nabati yang mampu dihasilkan dari tanaman tembakau dilaporkan yang paling toksik dibanding dari jenis tanaman lainnya dan memiliki nilai LD-50 (lethal dose 50%) antara 50 dan 60 ppm (Cloyd 2010).
Ada dua cara untuk membuat insektisida alami dari tembakau yaitu direndam dan direbus. Cara membuat insektisida alami dengan cara direbus yaitu dengan menyiapkan 100 gram tembakau dan 400 ml alkohol 5%. Kemudian, alkohol 5% dimasukan ke dalam wadah yang berisi alkohol, lalu padatkan agar seluruh tembakau terendam alkohol.Â
Setelah terendam semuanya, tutup wadah dengan plastik lalu ikat dengan karet. Kemudian, diamkan rendaman tembakau selama semalam. Setelah direndam ekstrak tembakau kemudian disaring dan insektisida alami pun siap digunakan. Namun, sebaiknya insektisida alami tembakau diencerkan dengan air menggunakan perbandingan 1:10.
Kemudian cara untuk membuat inseektisida alami dengan direbus yaitu dengan cara menyiapkan air sebanyak 500 ml di dalam panci. Kemudian masukkan 100 gram tembakau ke dalam panci yang berisi air tersebut rebus hingga mendidih dan kemudian dinginkan.Â
Setelah dingin insektisida alami siap digunakan. Namun, sebaiknya insektisida alami tembakau diencerkan dengan air menggunakan perbandingan 1:10. keefektifan pestisida nabati dari tembakau ini akan terlihat hasilnya setelah 6 jam pengaplikasian.Â
Racun dalam tembakau ini memerlukan waktu 3-4 hari untuk dapat terurai.Oleh karena itu, buah atau sayuran yang disemprot dengan ekstrak tembakau sebaiknya jangan langsung dikonsumsi sebelum 3-4 hari.
Bagian tanaman tembakau yang baik untuk digunakan sebagai pengendali hama ataupun penyakit adalah daun dan batangnya, karena bagian ini memiliki kandungan nikotin yang tinggi, terutama pada tangkai dan tulang daun.Kandungan nikotin pada tembakau larut dalam air sehingga air ekstrak tembakau dapat digunakan menjadi insektisida. Kandungan kimia daun tembakau meliputi: alkaloid, saponin, flavanoid, dan polifenol (Marlin et al, 2014).Â