Probolinggo - UMKM merupakan salah satu baris penggerak ekonomi yang dapat menunjukkan bahwa semakin tingginya angka UMKM maka semakin maju pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan. Akan tetapi, semenjak pandemi Covid-19 hingga saat ini memberikan dampak yang cukup besar terutama bagi pelaku UMKM. Banyak dari UMKM yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan usahanya dikarenakan sepinya pembeli atau pendapatan yang tidak mencukupi biaya pengeluaran, sehingga berdampak pada menurunnya jumlah pelaku UMKM karena beberapa UMKM terpaksa menutup usahanya (gulung tikar). Kondisi ini merupakan sebuah tantangan bagi penggiat UMKM untuk mempertahankan usaha dengan meningkatkan skill dan kualitas produk agar dapat bersaing dengan produk yang lain. Sayangnya, banyak dari pelaku usaha yang masih belum memiliki pemahaman dan kemampuan terhadap pentingnya branding dan pemasaran digital bagi keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, KKN Back to Village III Universitas Jember (http://unej.ac.id) hadir dengan salah satu tematiknya yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 yang bertujuan untuk membantu pelaku usaha atau mitra dalam menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan beberapa aspek yang masih kurang atau belum dimiliki UMKM tersebut.
Kuliah Kerja Nyata KKN) Back to Village III Universitas Jember (http://unej.ac.id) merupakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat dari mahasiswa. Melalui KKN mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman dalam bentuk keterlibatan dalam peran di masyarakat yang dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat (sasaran). Kegiatan KKN Back to Village III (KKN Pulang Kampung) dilaksanakan selama 30 hari terhitung mulai tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan 9 September 2021. Sesuai dengan tema KKN Pulang Kampung ini, kegiatan KKN dilaksanakan di kampung halaman masing-masing mahasiswa.
Shifanny Puspa Probosari, Mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember yang juga merupakan salah satu peserta KKN Back to Village III dari Kelompok 74 dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Ns. Akhmad Zainur Ridla, MAdvN melaksanakan program kerja KKN di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Pemberdayaan yang dilakukan yaitu kepada salah satu UMKM yang berada di kelurahan tersebut, yakni usaha Gado-gado Kidam, milik Ibu Wiwin (54).
Gado-gado merupakan makanan tradisional Jawa, dan menjadi khas karena berbahan sayur-sayuran dan dibalur bumbu kacang yang nikmat. Gado-gado disukai berbagai kalangan khususnya orang dewasa, tetapi juga dapat dinikmati oleh anak-anak. Menurut Shifanny, UMKM Gado-gado Kidam memiliki potensi untuk dikembangkan agar lebih maju dan memiliki pasar yang lebih luas. "Selain rasanya yang penting, inovasi dan strategi usaha harus bisa diarahkan agar mampu beradaptasi dengan canggihnya teknologi saat ini sehingga pendapatan dapat dimaksimalkan meskipun masih dalam masa pandemi seperti sekarang" pungkas Shifanny.
Program kerja yang dilakukan dalam rangka pemberdayaan wirausaha terdampak Covid-19 ini yaitu melakukan pelatihan dan pendampingan perhitungan HPP, branding, dan pemasaran digital. Perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) merupakan pelatihan guna mengetahui harga pokok produksi dari suatu produk agar dapat menentukan harga jual sesuai dengan profit atau keuntungan yang diinginkan oleh pelaku usaha. Pelatihan ini berisi materi yang disampaikan dengan contoh perhitungannya, kemudian dilanjutkan dengan praktek. Mahasiswa KKN mendampingi mitra untuk menghitung HPP produknya sehingga dari hasil tersebut dapat dievaluasi harga jual yang ditetapkan saat ini sudah mendapatkan profit yang diinginkan atau tidak. Selanjutnya pelatihan branding, pelatihan branding berisi materi yang juga disampaikan dengan contoh bentuk branding yang dapat diterapkan oleh pelaku usaha. Pendampingan branding dilakukan dengan membuat logo, tagline dan stiker yang kemudian dicetak, lalu kemasan yang awalnya hanya menggunakan kertas minyak juga dibranding menggunakan kemasan box plastik yang lebih menarik dan cocok untuk pesanan acara-acara tertentu. Pelatihan selanjutnya yaitu tentang pemasaran digital, pelatihan disajikan dengan materi dan contoh aplikasi yang digunakan sebagai pemasaran. Pendampingan dilakukan dengan membuat akun instagram dan pendaftaran layanan pesan antar (Go-Biz).
Semua program kerja yang dilaksanakan, diharapkan mampu mengubah pandangan pelaku usaha dalam memajukan bisnisnya dengan menerapkan strategi bisnis yang telah dilatih selama pelatihan KKN ini agar menjadi suatu keberlanjutan usaha kedepannya. Menurut pemilik usaha, Ibu Wiwin menyampaikan "Sangat terbantu oleh adik mahasiswa KKN, beberapa hari terakhir pembeli bertambah terus setiap harinya dan semoga nanti semakin banyak lagi." Setelah berakhirnya program KKN BTV III ini, Shifanny berharap agar UMKM Gado-gado Kidam milik Ibu Wiwin dapat terus berkembang dan menambah inovasi produk yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H