Mohon tunggu...
Shifana Maulidya
Shifana Maulidya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk lebih bahagia

Social Worker With Disability

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rengkuh

9 April 2020   18:41 Diperbarui: 9 April 2020   18:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rengkuh merupa manusia
Yang berusaha berbuat baik untuk manusia lainnya
Mencipta lingkar hubungan yang baik
Dengan kau, dengan kalian semua
Tak ingin menjadi duka, apa lagi lara

Rengkuh tidak berharap apa-apa
Apalagi imbalan balik untuk dicinta
Bukan pula mau jadi pahlawan di pagi buta

Karena sejujurnya,
Memandang kalian,
Memeluk kalian,
Melihat tatapan yang berbinar
Senyum yang melebar
Hilangnya semua nanar
Adalah bahagia yang rumit dijelaskan bagai aljabar

Jika Rengkuh menganggapmu adalah Pelita
Namun sebaliknya
Jika kau menganggap Rengkuh hanyalah Tatap dalam hidupmu,
Sesungguhnya kau tak salah
Sebenarnya kau bukan menyepelekan.

Rengkuh tahu, kau tak bermaksud demikian.
Rengkuh tahu,
Tahu
Rengkuh
Aku
Rengkuh
.

09 April 2020
18.15 WIB
-Enchip-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun