Mohon tunggu...
Shifa AmandaSakti
Shifa AmandaSakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UNJ 2020

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangkitkan Perekonomian Indonesia dengan Home Industry dan Digital Marketing

14 Maret 2022   19:41 Diperbarui: 14 Maret 2022   19:50 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi COVID-19 yang sudah menyerang dunia sejak tahun 2020 memberikan dampak signifikan dalam berbagai aspek terutama ekonomi dengan adanya berbagai kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayah membuat masyarakat sangat sulit untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang mengakibatkan terhambatnya sirkulasi barang dan jasa dalam waktu yang sangat panjang sehingga terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah yang mengalami pandemi COVID-19 (Chaplyuk et al., 2021; McKibbin & Fernando, 2020). 

Turunnya pertumbuhan ekonomi kemudian disusul oleh naiknya tingkat pengangguran (Coibion et al., 2020). Tingginya pengangguran akibat pandemi COVID-19 akan menimbulkan salah satu dampak pada aspek sosial yaitu kemiskinan sebagaimana yang sudah diprediksikan oleh Bank Dunia bahwa jumlah penduduk miskin global pada masa pandemi terus mengalami peningkatan.

Dampak ekonomi akibat Pandemi COVID-19 paling banyak dirasakan oleh wilayah yang ditopang oleh sektor industri serta membutuhkan keterlibatan sosial dan mobilitas tinggi misalnya dalam bidang transportasi, pariwisata, dan perdagangan (Susilawati et al., 2020; Vitenu-sackey & Barfi, 2021).

A. Penurunan Pendapatan

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi alternatif terakhir bagi pengusaha karena sudah banyak alternatif lain yang dilakukan untuk menghindari pemberhentian kerja semisal pengurangan upah dan fasilitas pekerja tingkat atas seperti manajer atau direktur, pengurangan jam kerja (shift), pembatasan dan penghapusan jam lembur, pengurangan hari bekerja, serta menghimbau pegawai untuk bekerja dari rumah secara bergilir sementara waktu tetapi seiring penyebaran COVID-19 yang terus meningkat mau tidak mau pengusaha terpaksa mem-PHK pekerja sebagai satu-satunya jalan karena kurangnya pemasukan untuk membayar gaji atau tunjangan kepada para pegawai.

B. Tingginya Pengangguran

Penurunan pendapatan akibat pandemi COVID-19 tanpa disadari sangat berkaitan erat dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia disusul tingkat pengangguran yang naik secara terus-menerus karena pertumbuhan ekonomi yang lambat (Mardiyah & Nurwati, 2020). 

Kebanyakan penyebab naiknya tingkat pengangguran pada masa pandemi COVID-19 adalah tingginya jumlah orang yang hilang pekerjaan dan sebagian kecil merupakan pengangguran baru (Coibion et al., 2020). 

Tingginya pengangguran dapat memunculkan berbagai kemungkinan buruk jika penanganan tidak tepat salah satunya adalah angka kemiskinan yang mencapai dibawah garis batas atau negatif sehingga semua sektor sulit bahkan tidak bisa bergerak

C. Penurunan Omset UMK

Mardiyah & Nurwati (2020) mengatakan bahwa sektor informal termasuk usaha mikro dan industri rumah tangga merupakan kelompok usaha yang paling rentan terkena dampak Pandemi COVID-19 yang mana pengusaha tidak mampu melakukan adaptasi dalam menghadapi pandemi karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki usaha mikro dan kecil. Amri (2020) menyimpulkan bahwa usaha mikro dan kecil (UMK) khususnya di bidang pariwisata mengalami penurunan omset. 

Penurunan omset usaha mikro lebih tinggi dibandingkan usaha kecil sementara usaha kerajinan mengalami penurunan omset paling tinggi diantara banyak jenis usaha. Kondisi seperti ini sangat mengancam karena berpotensi menurunkan penjualan dan keuntungan bagi UMK itu sendiri. Selain penurunan omset, Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak negatif terhadap rantai pasokan yang mengakibatkan terancamnya kelangsungan produksi industri rumah tangga dan kecil.

Untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang Ekonomi pada masa pandemi COVID-19 ini, kita dapat mengambil contoh sebagai berikut :

a. Pelatihan Digital Marketing dan Pelatihan Administrasi Keuangan di UMKM Desa Panggungharjo Bantul

Tujuan diadakannya Kegiatan Pelatihan Digital Marketing dan Pelatihan Administrasi Keuangan adalah meningkatkan pengetahuan dan wawasan terutama dalam menggunakan digital marketing dan membuat laporan usaha, menumbuhkan atau meningkatkan semangat dan insrpirasi kepada UMKM untuk menjalankan bisnis online, dan meningkatkan skill para pengusaha UMKM dalam menggunakan teknologi untuk pemasaran, pendaftaraan dan pengelolaan aplikasi go-food, shopee, dan instagram bagi pelaku usaha (UMKM) Kripik Belut Sumber Rejeki dan Pisang Lilit Krezz di Desa Panggungharjo.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bersama KKN IT UMY beserta Mitra KKN, Kelompok KKN IT UMY 127 melakukan proses pemberdayaan bersama mitra UMKM dengan tahapan berikut :

1. Pelatihan Digital Marketing 

2. Pendaftarkan Akun Bisnis

3. Pelatihan pembuatan Laporan Pembukuan Usaha UMKM

4. Memposting Produk UMKM yang baik dan benar di Instagram UMKM

5. Pembuatan Feed Instagram untuk kedua UMKM di Desa Panggungharjo

6. Pembuatan Banner dan Foto Katalog untuk kedua UMKM di Desa Panggungharjo

b. Peningkatan Pendapatan Masyarakat melalui Home Industry di Desa Cimaja Sukabumi

Home Industry merupakan unit usaha dalam skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu yang dilakukan seseorang atau lebih tanpa harus mengeluarkan modal yang besar. Pada masa pandemi ini kegiatan home industry sangat banyak ditekuni masyarakat dengan alasan tidak membutuhkan modal besar, sebagai bentuk penyaluran bakat atau hobi, menambah penghasilan guna membantu ekonomi keluarga, serta dapat dilakukan dari rumah.

Pelaksanaan pemberdayaan di home industry Alfi Fariha mempunyai tahap pelaksanaan sebagai berikut :

1. Pendampingan Pembukuan Sederhana

Pembukuan sederhana dalam kegiatan home industry bertujuan supaya pemilik mengetahui dan memahami seluruh transaksi transaksi yang terjadi selama periode berjalan sehingga dapat dijadikan referensi untuk proses pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha tersebut.

2. Pendampingan Digital Marketing

Pemasaran digital perlu dilakukan oleh home industry selama pandemi COVID-19 seiring bertambahnya pengguna media sosial pada zaman sekarang ini. Jadi, para pelaku home industry diharapkan dapat memanfaatkan media sosial semaksimal mungkin sebagai lahan untuk pemasaran secara online.

3. Pendampingan Penjualan Online

Kegiatan pendampingan penjualan online dimulai dari penjelasan kepada pemilik home industry bahwa saat ini penjualan bukan hanya dilakukan secara tatap muka atau offline saja, melainkan dapat pula dilaksanakan secara online. 

Saat ini penjualan terus mengalami peningkatkan seiring meningkatnya teknologi dan kasus COVID-19 yang menjadikan masyarakat lebih nyaman melakukan perbelanjaan secara online kemudian pihak home industry diajarkan cara menambahkan produk untuk dijual di Shopee, ditambahkan juga deskripsi yang menggambarkan produk tersebut secara detail.

Kemandirian masyarakat tercapai apabila masyarakat mampu memikirkan, memutuskan, dan melakukan sesuatu yang dianggap tepat guna mencapai pemecahan berbagai masalah yang dihadapi dengan menggunakan daya kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, maupun afektif serta sumber daya fisik atau material lainnya. 

Sumodiningrat (2000) menyatakan bahwa keberdayaan masyarakat yang ditandai dengan adanya kemandirian dapat tercapai melalui proses pemberdayaan masyarakat dengan cara mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan. 

Sasaran utama pemberdayaan masyarakat yaitu orang-orang yang lemah dan tidak mempunyai daya, kekuatan, atau kemampuan mengakses sumber daya produktif atau masyarakat yang terpinggirkan dalam pembangunan. Pemberdayaan masyarakan mempunyai tujuan akhir untuk membuat masyarakat menjadi mandiri supaya dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.


Daftar Pustaka :

Mansir, Firman dan Halim Purnomo. 2021. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digital Marketing dan Media Sosial Sebagai Media Promosi Era Pandemi Covid -19 di UMKM Panggungharjo Sewon Bantul. Abdimas Singkerru, Vol. 1 (1), 39-50.

Oktaviani, Elga dan Amung Ahmad Syahir Muharam. 2021. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat melalui Home Industri di Masa Pandemi Covid-19. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Vol. 1 (37), 109-126.

PH, Livana. 2020. DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA. Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences, Vol. 1 (1), 37-48.

Aeni, Nurul. 2021. Pandemi COVID-19: Dampak Kesehatan, Ekonomi, dan Sosial. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, Vol. 17 (1), 17-34.

Sayuti, Rosiady Husaenie dan Siti Aisyah Hidayati. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ekonomi Masyarakat di Nusa
Tenggara Barat. RESIPROKAL, Vol. 2 (2), 133-150.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun