Mohon tunggu...
Shidqi Ramandhito Darmawan
Shidqi Ramandhito Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Halo, Assalamu’alaikum teman-teman. Perkenalkan nama saya Shidqi Ramandhito Darmawan, saya biasa di panggil Shidqi atau bisa juga dipanggil Qi. Saya Mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, program studi Komunikasi Penyiaran Islam. Alasan saya memilih program studi Komunikasi Penyiaran Islam adalah karena saya ingin mengembangkan skill komunikasi saya khususnya mengasah skill Public Speaking saya agar dapat berbicara di depan umum dengan baik tanpa mengalami hal-hal seperti grogi, malu, dan sebagainya. Selanjutnya berbicara mengenai hobi, saya mempunyai 3 hobi yaitu: fotografi, editing, dan juga memasak. Dari ketiga hobi yang saya sebutkan tadi, ada hobi yang paling saya senangi yaitu, fotografi. Alasan saya sangat menyukai fotografi karena bagi saya hal tersebut membawa kebahagian tersendiri untuk saya, apalagi jika foto yang saya hasilkan mendapatkan apresiasi oleh orang-orang yang melihatnya. Rasanya, saya bangga dengan diri saya sendiri dikarenakan konten atau foto-foto yang saya tampilkan dapat di nikmati dengan baik oleh orang-orang. Harapan saya kedepannya, semoga konten-konten saya terutama dalam hal fotografi dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan juga dapat menghasilkan pundi-pundi uang untuk saya sebagai hasil dari kerja keras memberikan konten yang baik untuk masyarakat. Demikian hal-hal yang bisa sampaikan, semoga blog yang saya buat ini dapat bermanfaat kedepannya untuk semua yang membacanya. Sekian Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Film

Weathering With You

29 September 2022   20:33 Diperbarui: 29 September 2022   20:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Pada kali ini, saya akan menceritakan pengalaman teman saya pada saat menonton film animasi berjudul "Weathering With You" atau yang dalam bahasa jepangnya bernama "Tenki No Ko". Film ini bergenre fantasi romantis, ditulis dan disutradarai oleh Makoto Shinkai serta dirilis pada tahun 2019. Disamping filmnya, sang penulis juga merilis versi novel "Weathering With You" yang juga menyempurnakan alur cerita dari film tersebut.

Tema yang diangkat dalam film ini yaitu mengenai kisah percintaan antara dua orang pemuda yang masing-masing mempunyai latar masalah yang berbeda, sampai akhirnya mereka bertemu satu sama lain dan saling mengenal. 

Dari pertemuan itu akhirnya tumbuhlah perasaan cinta diantara mereka, namun untuk  menjalin hubungan itu banyak halangan dan rintangan yang berusaha memisahkan mereka, yakni Hina sang perempuan mempunyai kekuatan misterius yang bisa mengendalikan cuaca namun ada konsekuensi di balik kekuatan itu.

Dalam film ini, ada beberapa tokoh yang berperan penting misalnya yang pertama adalah Hodaka sang karakter utama. Hodaka adalah seorang anak SMA yang melarikan diri dari rumahnya menuju ke Tokyo, dan berusaha menghidupi keadaan finansialnya secara mandiri di Tokyo. Lalu kemudian ada Hina, Hina adalah seorang gadis yatim piatu SMP kelas 3.

Ia bekerja paruh waktu sebagai pelayan di restoran cepat saji, ia berusaha keras untuk menghidupi dirinya dan adiknya Nagisa sejak sang Ibu meninggalkan mereka. Setelah itu, ada lagi karakter bernama Suga. Ia merupakan seorang pria yang memiliki sebuah perusahaan penerbitan kecil, yang nantinya akan menjadi tempat di mana Hodaka bekerja paruh waktu di sana.

Awal mula film berlatar di kota Tokyo, Jepang. Pada saat itu, Jepang sedang mengalami periode cuaca yang buruk yakni badai hujan yang terus-menerus menerpa. 

Hodaka yang pada saat itu menginjak SMA melarikan diri dari rumahnya karena adanya perbedaan pendapat dengan keluarganya. Hodaka pun melarikan diri ke Tokyo, kota metropolitan yang selalu sibuk dari pagi hingga malam. Sebelum sampai di Tokyo, perjalanan tidak semulus yang dibayangkan oleh Hodaka. Ia hampir terjatuh ke laut dari kapal yang ia tumpangi. Beruntungnya, ia diselamatkan oleh seorang pria yang bernama Suga.

Suga merupakan orang yang memiliki perusahaan penerbit artikel kecil-kecilan yang membahas seputar hal-hal supranatural. Setelah itu, Suga pun menawari Hodaka jika ia ingin bergabung dengan perusahaannya maka ia bisa menghubungi dirinya. Waktu pun berlalu, Hodaka akhirnya sampai di Tokyo. Nasib yang tidak beruntung, Ia berakhir menjadi gelandangan di sana tanpa pekerjaan, ia hanya bertahan hidup dengan cup mi instan dan tinggal di cafe internet. 

Sampai akhirnya, ia bertemu dengan Hina, gadis yang bekerja paruh waktu sebagai pelayan di restoran cepat saji. Hina bertemu dengan Hodaka ketika Hodaka makan di restoran tersebut, sampai tiga hari berturut-turut. Hina yang melihat keadaan Hodaka yang pada saat itu lusuh, tidak karuan merasa iba. Akhirnya ia memberi makanan gratis kepada Hodaka.

  Hari demi hari berlalu, Hodaka bertemu kembali dengan Hina dengan keadaan yang tidak menyenangkan. Pada saat itu, Hina sedang berhadapan dengan pria hidung belang yang menggoda dirinya. Hodaka pun tidak terima dan ia menghadapi pria itu langsung dengan mengeluarkan pistol yang ia temui ketika ia masih menjadi gelandangan.

  Lantas, pria itu pun ketakutan dan Hina pun terselamatkan. Setelah kejadian itu, hubungan Hodaka dan Hina semakin dekat, sampai pada akhirnya Hina menguak rahasia besarnya yakni ia adalah gadis yang memiliki kekuatan mengubah cuaca dengan berdoa. Hodaka pun terkejut, dan ia memiliki ide untuk menjadikan kekuatan Hina ini sebagai sumber pencaharian. Hina pun setuju dengan ide tersebut, akhirnya mereka bekerja sama membuka jasa untuk mengubah cuaca di daerah-daerah tertentu.

Hodaka yang pada saat itu sudah bekerja dengan Suga, meminta bantuan kepada Suga untuk menyebarkan berita mengenai gadis ajaib yang bisa mengubah cuaca. Tidak berselang lama, permintaan pun semakin banyak ketika berita itu disebarkan. Dengan menjalankan pekerjaan tersebut, Hodaka dan Hina sukses menghasilkan banyak uang dan bisa bertahan hidup. 

Setelah kesuksesan itu semua, Hina memberi tahu lagi satu rahasia besar kepada Hodaka, bahwa Tokyo akan selalu dan selamanya hujan badai apabila dirinya Hina tetap tinggal di dunia.

Dan untuk menghentikan badai ini, Hina harus menjadi tumbal untuk datangnya cahaya matahari. Hodaka yang mendengar hal tersebut sangat menentang keputusan Hina untuk menjadikannya sebagai tumbal untuk Tokyo. 

Perdebatan terus terjadi, sampai pada akhirnya Hina menghilang dan pada saat itu keadaan Tokyo sangat cerah. Usut punya usut, ternyata Hina telah dipindahkan ke dunia atas langit oleh Dewa. Hodaka pun akhirnya mencari cara untuk mengembalikan Hina ke dunianya. 

Akhirnya, Hodaka menemukan sebuah kuil yang ternyata tempat di mana Hina suka berdoa untuk kecerahan cuaca. Di dekatnya terdapat sebuah gerbang yang ternyata terhubung dengan dunia di atas langit.

Hodaka pun memasuki gerbang tersebut dan langsung terteleportasi ke dunia langit. Dan benar saja, ternyata ada Hina di sana melayang-layang dalam keadaan tidak sadar. Hodaka yang melihat Hina langsung menggapainya sontak Hina langsung terbangun. 

Hina awalnya sempat menolak ajakan Hodaka untuk kembali ke dunia sebelumnya, namun Hodaka menjawab bahwa Hina tidak perlu menjadi tumbal, tidak perlu menjadi gadis ajaib yang mengubah keadaan cuaca, dan pada saat itu juga Hodaka menyatakan cintanya kepada Hina. Hina yang tersentuh dengan pernyataan Hodaka akhirnya menyetujui untuk kembali dengannya ke Tokyo.

3 tahun berlalu, Hodaka dan Hina sempat putus komunikasi karena masing-masing pergi kembali ke tempat asalnya. Hodaka pada saat itu sudah lulus SMA, pergi kembali ke Tokyo untuk mencari Hina. Ketika ia sampai di Tokyo, keadaan kota Tokyo sudah hampir terendam banjir, sebagai konsekuensi ketika ia menyelamatkan Hina dari dunia langit. 

Hodaka pun berusaha mencari Hina kemana-mana, sampai akhirnya ia menemukan Hina sedang menghadap ke pemandangan kota Tokyo, sambil menggenggam tangannya berdoa agar hujan berhenti dan keadaan balik seperti semula lagi. Hodaka yang melihat Hina sontak memanggilnya, Hina pun terkejut sekaligus bahagia. Ia tidak menyangka akan menemui kembali pujaan hatinya setelah bencana-bencana yang dialaminya akibat gagalnya ia menjadi tumbal untuk Tokyo. Rasa bahagia tak terbendung, mereka berdua pun berpelukan dan saling merindukan satu sama lain. Dan itulah akhir dari kisah film "Weathering With You" ini.

Demikian cerita mengenai pengalaman teman saya ketika menonton film "Weathering With You".Menurut saya film ini sangat bagus untuk ditonton karena alur ceritanya yang menarik serta visual dan animasinya yang sangat memikat mata.

Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penyampaian cerita ini. Saran dan kritik sangat dianjurkan untuk menunjukan mana saja kekurangan yang ada dalam penyampaian cerita ini, sekaligus bisa mengembangkan kemampuan menulis saya. Terima kasih sudah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun