Mohon tunggu...
Shidqi Ramandhito Darmawan
Shidqi Ramandhito Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Halo, Assalamu’alaikum teman-teman. Perkenalkan nama saya Shidqi Ramandhito Darmawan, saya biasa di panggil Shidqi atau bisa juga dipanggil Qi. Saya Mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, program studi Komunikasi Penyiaran Islam. Alasan saya memilih program studi Komunikasi Penyiaran Islam adalah karena saya ingin mengembangkan skill komunikasi saya khususnya mengasah skill Public Speaking saya agar dapat berbicara di depan umum dengan baik tanpa mengalami hal-hal seperti grogi, malu, dan sebagainya. Selanjutnya berbicara mengenai hobi, saya mempunyai 3 hobi yaitu: fotografi, editing, dan juga memasak. Dari ketiga hobi yang saya sebutkan tadi, ada hobi yang paling saya senangi yaitu, fotografi. Alasan saya sangat menyukai fotografi karena bagi saya hal tersebut membawa kebahagian tersendiri untuk saya, apalagi jika foto yang saya hasilkan mendapatkan apresiasi oleh orang-orang yang melihatnya. Rasanya, saya bangga dengan diri saya sendiri dikarenakan konten atau foto-foto yang saya tampilkan dapat di nikmati dengan baik oleh orang-orang. Harapan saya kedepannya, semoga konten-konten saya terutama dalam hal fotografi dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan juga dapat menghasilkan pundi-pundi uang untuk saya sebagai hasil dari kerja keras memberikan konten yang baik untuk masyarakat. Demikian hal-hal yang bisa sampaikan, semoga blog yang saya buat ini dapat bermanfaat kedepannya untuk semua yang membacanya. Sekian Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Film

Weathering With You

29 September 2022   20:33 Diperbarui: 29 September 2022   20:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hodaka yang pada saat itu sudah bekerja dengan Suga, meminta bantuan kepada Suga untuk menyebarkan berita mengenai gadis ajaib yang bisa mengubah cuaca. Tidak berselang lama, permintaan pun semakin banyak ketika berita itu disebarkan. Dengan menjalankan pekerjaan tersebut, Hodaka dan Hina sukses menghasilkan banyak uang dan bisa bertahan hidup. 

Setelah kesuksesan itu semua, Hina memberi tahu lagi satu rahasia besar kepada Hodaka, bahwa Tokyo akan selalu dan selamanya hujan badai apabila dirinya Hina tetap tinggal di dunia.

Dan untuk menghentikan badai ini, Hina harus menjadi tumbal untuk datangnya cahaya matahari. Hodaka yang mendengar hal tersebut sangat menentang keputusan Hina untuk menjadikannya sebagai tumbal untuk Tokyo. 

Perdebatan terus terjadi, sampai pada akhirnya Hina menghilang dan pada saat itu keadaan Tokyo sangat cerah. Usut punya usut, ternyata Hina telah dipindahkan ke dunia atas langit oleh Dewa. Hodaka pun akhirnya mencari cara untuk mengembalikan Hina ke dunianya. 

Akhirnya, Hodaka menemukan sebuah kuil yang ternyata tempat di mana Hina suka berdoa untuk kecerahan cuaca. Di dekatnya terdapat sebuah gerbang yang ternyata terhubung dengan dunia di atas langit.

Hodaka pun memasuki gerbang tersebut dan langsung terteleportasi ke dunia langit. Dan benar saja, ternyata ada Hina di sana melayang-layang dalam keadaan tidak sadar. Hodaka yang melihat Hina langsung menggapainya sontak Hina langsung terbangun. 

Hina awalnya sempat menolak ajakan Hodaka untuk kembali ke dunia sebelumnya, namun Hodaka menjawab bahwa Hina tidak perlu menjadi tumbal, tidak perlu menjadi gadis ajaib yang mengubah keadaan cuaca, dan pada saat itu juga Hodaka menyatakan cintanya kepada Hina. Hina yang tersentuh dengan pernyataan Hodaka akhirnya menyetujui untuk kembali dengannya ke Tokyo.

3 tahun berlalu, Hodaka dan Hina sempat putus komunikasi karena masing-masing pergi kembali ke tempat asalnya. Hodaka pada saat itu sudah lulus SMA, pergi kembali ke Tokyo untuk mencari Hina. Ketika ia sampai di Tokyo, keadaan kota Tokyo sudah hampir terendam banjir, sebagai konsekuensi ketika ia menyelamatkan Hina dari dunia langit. 

Hodaka pun berusaha mencari Hina kemana-mana, sampai akhirnya ia menemukan Hina sedang menghadap ke pemandangan kota Tokyo, sambil menggenggam tangannya berdoa agar hujan berhenti dan keadaan balik seperti semula lagi. Hodaka yang melihat Hina sontak memanggilnya, Hina pun terkejut sekaligus bahagia. Ia tidak menyangka akan menemui kembali pujaan hatinya setelah bencana-bencana yang dialaminya akibat gagalnya ia menjadi tumbal untuk Tokyo. Rasa bahagia tak terbendung, mereka berdua pun berpelukan dan saling merindukan satu sama lain. Dan itulah akhir dari kisah film "Weathering With You" ini.

Demikian cerita mengenai pengalaman teman saya ketika menonton film "Weathering With You".Menurut saya film ini sangat bagus untuk ditonton karena alur ceritanya yang menarik serta visual dan animasinya yang sangat memikat mata.

Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penyampaian cerita ini. Saran dan kritik sangat dianjurkan untuk menunjukan mana saja kekurangan yang ada dalam penyampaian cerita ini, sekaligus bisa mengembangkan kemampuan menulis saya. Terima kasih sudah membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun