Faktor diatas menghasilkan karya sastra dengan tema-tema yang terkenal pada masa Bani Umayyah, dan tetap ada hingga saat ini. Terdapat 3 tema yaitu alsiyasiy (politik), naqaidh (kontroversial), dan syi'ir al-ghazal (cinta).
Tema tersebut menghadirkan seorang tokoh penyair yang handal di setiap tema syair tersebut. Menggunakan argumentasi yang berbeda-beda, juga atas nama agama, untuk memihak kelompoknya dan mengkritik kelompok lain. Al-Farazdaq, Jarir dan Al-Akhtal dengan penyampaiannya yang tegas dan lugas merupakan pernyair pendukung Bani Umayyah. Mereka merupakan sastrawan yang meliputi syair bertema naqaidh (polemik) sastra yang tergabung antara fakhr (kebanggaan), madah (pujian), dan haja'Â (satire/sindiran). Al-Farazdaq, Jarir dan Al-Akhtal memang bermusuhan. Al-Farazdaq dan Al-Akhtal sering menulis syair yang mengejek Jarir dan sukunya, dan Jarir menyerang mereka dengan puisi satire buatan Ia sendiri.
Selain itu terdapat tema syi'ir alghazal (cinta). Sastrawan yang terkenal dengan tema ini adalah 'Umar ibnu Abi Rabi'ah. Ia seorang penyair yang menyampaikan kisah cinta secara eksplisit. Ia mengekspresikan melalui pertemuan, kebersamaan, dan romantisisme, dengan gaya bahasanya yang lugas. Adapun sastrawan lainnya yang mengekspresikan cintanya secara halus dan implisit, seperti Jamil Busainah, Qais Lubna, dan Qais ibnu al-Mulawwah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI