Mohon tunggu...
Hery Setyawan
Hery Setyawan Mohon Tunggu... lainnya -

Aku melihat mereka mati berkali-kali. Mati dijalan raya terlindas gengsi. Mati di kamar-kamar pengap terjebak asap. Mati frustasi gara-gara patah hati. Mati karena sesat dan kehilangan arah. Aku pernah menjadi bagian dari mereka semua. Nyaris mati, namun hidup menyelamatkanku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lagi Mahasiswa Makassar Ditikam

20 November 2013   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:53 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13849470282029290992

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI), Tri Saputra alias Radit mengalami luka serius di bagian punggung sebelah kanan. Radit merupakan korban penikaman oknum tak di kenal di kampus II UMI, Jl Urip Sumiharjo, Rabu (20/11/2013). Kini, mahasiswa angkatan 2010 tersebut terbaring di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Ibnu Sina. "Rencana mau dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo," kata salah seorang rekan Radit yang tak ingin disebutkan namanya. Berdasarkan informasi yang dihimpun tribun-timur.com, Radit ditikam setelah meninggalkan FH UMI melalui pintu sisi kiri. Hingga kini, belum diketahui alasan penikaman mahasiswa FH UMI tersebut.(*) Sebelumnya dua mahasiswa tewas terkena tusukan senjata tajam.Keduanya yakni,Resky Munandar dan Herianto.Yang memprihatinkan,kedua mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Automotif angkatan 2008 itu tewas saat diserang di rumah sakit setelah menjenguk rekan mereka yang terluka. Selain korban meninggal, tawuran juga mengakibatkan 13 mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Seni dan Desain (FSD) terluka. Sebelumnya, pada 20 September 2012, seorang mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar angkatan 2008, Ibrahim Rauf, juga tewas saat terjadi tawuran di kampusnya. Saya pribadi sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di salah satu kampus di kota Daeng, Sangat sedih melihat sebagian teman-teman di makassar semakin brutal menyikapi suatu permasalah.. Saya menjadi ingat kata-kata salah satu tetangga saya di kampung, katanya "Dulu itu Mahasiswa Ibaratkan Air di padang pasir yang tandus, sangat menyejukkan , Tapi sekarang Mahasiswa Ibaratkan Bunga yang semakin Hari semakin Layu". Sebagai mahasiswa ingin rasanya meneteskan air mata mendengar ucapan tetangga saya itu.hehehe Teman-teman Para mahasiswa yang sibuk dengan tawuran , Para pahlawan akan sedih jika melihat kenyataan ini, Terkadang kita lupa amanat para pahlawan. Padahal, yang menjadi cita-cita pahlawan sudah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 45. kita tinggal mewujudkannya saja, Semoga ini adalah kejadian terakhir, tak ada lagi kasus-kasus penikaman yang lain.Mari kita introfeksi diri masing-masing sehingga menjadikan pribadi yang jauh lebih baik di mata allah... SALAM MAHASISWA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun