seni yang bernilai.
Sederet Mahasiswa LSPR Jakarta kembali menginspirasi melalui program "PlastiKarya". PlastiKarya adalah sebuah program non-profit yang digagas oleh beberapa mahasiswa dari batch 26 LSPR Jakarta. Melihat kenyataan bahwa Kota Jakarta semakin dipenuhi sampah plastik, sekelompok mahasiswa LSPR mulai merasa khawatir dengan masa depan lingkungan. Dari rasa peduli dan keresahan yang mendalam itulah lahir sebuah program kreatif bernama "PlastiKarya". Program ini menjadi wujud nyata kepedulian mereka untuk mengubah masalah sampah plastik menjadi solusi yang lebih bermakna sekaligus karyaAgar program ini memiliki dampak yang lebih luas dan signifikan, para mahasiswa LSPR mengajak siswa-siswi kelas 5 SDN Karet 15 Tengsin ikut berpartisipasi. Perwakilan mahasiswa, yakni Hanum Cahya Kinanthi, Sheva Cramer, dan Kimi Luvian, terlebih dahulu menemui Kepala Sekolah SDN Karet 15 Tengsin, Ibu Hasanah, untuk meminta izin. Melihat antusiasme para mahasiswa dan nilai positif dari kegiatan ini, Ibu Hasanah pun memberikan izin agar PlastiKarya dapat berkolaborasi dengan para siswa di sekolah tersebut.
Setelah berhasil mengantongi izin, para mahasiswa mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk acara tersebut yang memakan waktu selama kurang lebih dua bulan. Dalam kurun waktu dua bulan banyak hal yang telah dipersiapkan para mahasiswa agar acara saat hari H berjalan dengan lancar dan sesuai rundown kegiatan.
Pada Jumat, 13 Desember 2024, kegiatan main event PlastiKarya berlangsung di Aula Serbaguna SDN Karet 15 Tengsin. Sebanyak 27 mahasiswa LSPR hadir untuk menggelar kegiatan mengubah sampah plastik menjadi karya seni. Acara dimulai pukul 07.00 pagi, diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah, Ibu Hasanah, dan dilanjutkan oleh Hanum Cahya Kinanthi selaku Project Manager yang turut membuka acara.
Setelah sesi sambutan, para mahasiswa memberikan edukasi kepada siswa tentang pengelolaan sampah. Selanjutnya, kegiatan berlanjut dengan mendaur ulang sampah plastik, seperti botol dan sedotan, menjadi karya seni. Para siswa dibagi menjadi 11 kelompok, masing-masing beranggotakan lima orang siswa yang didampingi oleh dua mahasiswa untuk membimbing dan mengarahkan di setiap kelompok.
Beberapa anak ada yang membuat pot dan celengan dari botol plastik, lalu membuat vas bunga dari sedotan plastik, serta masih beragam lagi.
Acara ditutup pada pukul 11.00 siang dengan pembagian goodie bag kepada para siswa,penyerahan plakat, lalu diikuti sesi foto bersama sebagai penutup kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H