Mohon tunggu...
Sheva Putri
Sheva Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 UNIVERSITAS AIRLANGGA

Saya suka jalan jalan dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Seks Bebas di Masyarakat

5 Juni 2024   23:35 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belakangan viral di media sosial dengan beredarnya video anak dibawah umur yang melakukan hubungan badan di tempat umum. Berita tersebut cukup menjadi efek kejut bagi kita semua. Seks bebas bukanlah budaya bagi bangsa Indonesia dan perbuatan yang bertentangan dengan agama. Namuk seks bebas marak terjadi di masyarakat. Tidak hanya orang dewasa, kini seks bebas marak terjadi di kalangan remaja bahkan anak dibawah usia.

Seks bebas adalaha kegiatan yang dilakukan secara berdua pada waktu dan tempat yang telah disepakatibersama dari dua orang lain jenis yang belum terikat pernikahan. Perilaku seks bebas aktifitas seksual yang dilakukan di luar perkawinan yang sama dengan zina, perilaku ini dinilai sebagai perilaku seks yang menjadi masalah sosial bagi masyarakat dan negara karena dilakukan di luar pernikahan (Wahyuningsih, 2008).

Bercumbu, berciuman mengarah kepada perilaku seks bebas. Berciuman adalah persentuhan laki-laki dengan perempuan di sekitar muka. Bercumbu adalah persentuhan tangan melewati daerah sekitar muka, sedangkan bersetubuh adalah hubungan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. 

Penelitian Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia pada 2007 menemukan, perilaku seks bebas bukan sesuatu yang aneh dalam kehidupan remaja di Indonesia.

Seks bebas yang terjadi kini sangat mengkhawatirkan karena dapat merusak moral bangsa Indonesia. Perilaku seks yang kian merajalela akan merusak generasi penerus bangsa. Selain merusak, seks bebas dapat mempengaruhi kesehatan, baik dari dalam maupun dari luar. Seks bebas dapat menularkan penyakit kelamin  dari tingkat rendah sampai tinggi, dan juga mempengaruhi psikis korban maupun pelaku. 

Pelaku yang menyadari bahwa apa yang dia lakukan salah akan mengalami rasa penyesalan yang dalam dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Apabila hal ini berlangsung dalam waktu lama dikhawatirkan sang pelaku akan mengakhiri hidupnya. Di sisi lain dikhawatirkan pula apabila sang pelaku kecanduan akan hal tersebut. 

Maraknya seks bebas di dorong dengan banyak faktor salah satunya kemajuan teknologi, dimana semua dapat di akses melalui internet yang memudahkan manusia mendapatkan informasi. Kurangnya pengawasan orang tua serta minimnya edukasi juga termasuk faktor yang menyebabkan seks bebas.

Edukasi mengenai seks bebas sangat perlu bagi masyarakat luas tanpa mengenal umur, penanaman karakter sejak dini juga dapat dilakukan. Kesadaran dari dalam diri merupakan kunci utama  untuk mencegah terjadinya seks bebas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun