Callysta Ariani berkata "Topik yang menarik, menurut saya ini sangat perlu dibahas karena di era revolusi industri orang-orang yang secara tidak disadari memiliki masalah-masalah pribadi yang mengganggu psikologis yang juga bisa berasal dari masa kecil yang mereka alami, yang sekarang gemar disebut dengan istilah "inner child". karena hal tersebut dapat berpengaruh besar ke dalam siklus hidup manusia melalui kepribadian dan kebiasaan. dikhawatirkan adanya sifat dan perilaku yang buruk yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain, maka itulah mengapa hal ini sangat penting menjadi topik pembicaraan." dan
Kayla Abigail berkata "It can affect us severely, if we were brought up loved then we'd feel secure in our teenage years. However, if we were neglected or abused we'd think that we're worthless. Our environments that we went through as a child have the biggest impact in our lives because that's when we mimic or copy how people think and feel."
Ada beberapa cerita yang menceritakan tentang masa kecil dan keadaan mereka sekarang bagaimana. Respon "Apel" mengatakan bahwa dia sering tertekan secara akademik karena dikatakan sebagai "gifted kid" dan orang-orang menaruh ekspektasi bahwa dia harus unggul dalam hal itu dan ini. Akhirnya, dia menjadi "burned out" atau keletihan mental.Â
Ada juga "Mangga" yang mengatakan "Pretty normal tapi most of the time kalau ngelakuin sesuatu dari kecil selalu sendiri atau nggak ditemenin mbak or grandma karena ortu sibuk kerja but i love the money, that one supir jemputan from my school is like my father figure kaya dulu kan pager sering digembok dan orang dirumah pada ga peduli dan ga mau bukain pintu jadi saya harus lempar tas trus manjat pager but yeah i love om jerry"Â
Untuk perubahannya dia mengatakan "Ada banyak yang berubah tetapi yang masih sama dan tidak berubah adalah negative traits dari orang terdekat saya. Kalau kita sering ngeliat orang terdekat ngelakuin satu habit kadang-kadang kita ga sadar dan ngelakuin itu juga jadi theory yang bilang anak kecil itu kertas polos dan hal-hal yang dilihat oleh mereka itu yang ngewarnain kertas tersebut dan kaya mirroring apa yang dia liat, ada kemungkinan besar theory itu benar karena perlakuan lingkungan atau orang disekitar itu ngaruh banget untuk personality sama attitude."
Itu adalah beberapa hasil dari angket saya, semoga artikel ini bisa memberi pengetahuan yang lebih dan semoga bermanfaat. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H