Mohon tunggu...
Syafril Hernendi
Syafril Hernendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Living Life to Your Fullest

Personal Development Speaker | Email: syafril@syafrilhernendi.com | FB: /syafrilhernendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Seseorang Meninggalkan Pasangan yang Dicintainya?

17 Desember 2020   08:38 Diperbarui: 17 Desember 2020   08:41 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas bagaimana cara meminimalkan kegagalan dalam menjalin hubungan romantis?

Tidak bisa dibantah, cinta romantis memiliki dampak positif dalam kehidupan seseorang.

Hubungan cinta yang berjalan baik diketahui bisa meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan dan kesehatan seseorang.  

Namun agar cinta berkembang dan bertahan, kita membutuhkan kesesuaian cara pandang hidup dengan pasangan.

Seperti sudah disinggung sebelumnya, cinta memiliki arti besar dalam hidup, namun hidup tidak melulu soal cinta.

Setiap manusia memiliki nilai-nilai hidup yang diyakini serta berbagai tujuan yang ingin dicapai.

Pastikan nilai-nilai hidup kita selaras dengan calon pasangan kita. Seorang wanita yang ingin berkarya dalam bidang keilmuan yang ditekuninya (tidak sekedar menjadi ibu rumah tangga), harus memilih pasangan yang menghargai aspirasi ini.

Selain itu, perlu diingat pula bahwa kebahagiaan diperoleh saat kita menghargai apa yang kita miliki sekarang.

Menghargai ini tidak terbatas pada materi, melainkan juga pada pasangan yang kita miliki.

Ketika meninggalkan pasangan hanya karena alasan tidak cukup mencintai, siklus ini berpotensi terus berulang dengan siapapun kita menjalin hubungan.

Setelah sesaat menjalin hubungan, rasa tidak cinta karena membandingkan akan terus muncul. Artinya, rumput tetangga akan selalu nampak lebih hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun