Namanya Jelita anak manis, cantik dan jelita
Anak gadis buah cinta dari kedua orangtuanya
Matanya yang begitu indah memikat hati pada pandangan pertama
Tangan mungilnya memegang erat dan tak ingin melepas kepergianku
Senyum dan tawanya seakan mengatakan tetap barada di sini bermain denganku
Rasa iba melihat ketegaran hatinya melawan penyakit
Yang mencuri perhatianku saat itu
Mungkin langit terlalu bisu dan terlambat
Mengabarkan segala tentangnya kepada dunia
Namun bahagia pernah mengenalnya
Nan jauh kaki ini melangkah hanya untuk jelita
Alam saat itu yang menjadi saksinya
Rumput dan pepohonan yang menjadi teman di sepanjang perjalanan
Ingin hati melakukan sesuatu untuk anak gadis cantik jelita
Tetapi Tuhan berkehendak lain dan ingin mencintai jelita selamanya
Pertemuanku dengan jelita memang singkat
Banyak kenangan yang terkumpul dalam sebuah kisah
selalu kusimpan dalam kediaman hatiku
dalam doa kusebut namanya
semoga Jelita berbahagia bersama Bapa di Surga
Sherly Telaumbanua
Gunungsitoli, 26 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H