Stress merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan stres merupakan bagian dari kehidupan.Stres bukan hanya dirasakan orang dewasa namun juga dirasakan oleh kalangan remaja dan anak-anak. Biasanya stress yang dirasakan anak-anak dan remaja diakibatkan disebabkan oleh persoalan-persoalan yang terjadi dalam lingkungan sekolah baik yang bersumber dari guru, pelajaran, maupun lingkungan sosialnya.
Stres belajar merupakan kondisi yang sering dialami oleh pelajar di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD dan SMP. Fenomena ini melibatkan reaksi fisik, emosional, dan psikologis terhadap tuntutan akademis yang dirasa berlebihan. Kondisi stress belajar yang dialami oleh pelajar apabila dibiarkan tentu akan berdampak pada hasil akademik yang diperoleh pelajar.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress belajar, salah satunya dengan kegiatan Art Therapy/ terapi seni. Â Art therapy adalah bentuk terapi yang menggunakan proses kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional individu. Sarah dan Hasnat (2010) mendefinisikan terapi seni sebagai salah satu subtipe terapi ekspresif yang mengikutsertakan seseorang dalam aktivitas kreatif yang menghasilkan karya seni atau produk lainnya.
Dalam kegiatan art therapy, anak-anak panti diajarkan untuk menyalurkan emosi yang sedang dirasakan dengan kegiatan kreatif seperti melukis dan menggambar, kolase, mewarnai, kerajinan tangan, pottery dan masih banyak lagi. Meskipun art therapy terdengan seperti kelas kesenian, namun art therapy lebih mengajarkan teknik agar anak-anak lebih fokus dengan perasaan yang sedang dirasakan.
Art therapy yang dilakukan pada anak-anak panti Asuhan Saluran Berkat yaitu kerajinan tangan dari clay. Kegiatan art therapy dengan membuat kerajinan ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak panti terhadap padatnya jadwal ujian dan kegiatan sekolah lainnya sehingga mereka lebih rileks. Dalam pelaksanaanya anak-anak panti terlihat fokus dan asik dengan kegiatan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H