Mohon tunggu...
sherlyseptianayulianti
sherlyseptianayulianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya suka mencoba kuliner baru

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Penjualan Skincare Berbahaya Mira Hayati : Ketika Hadia Menjadi Umpan Berbahaya

30 Januari 2025   08:26 Diperbarui: 30 Januari 2025   08:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fenomena live TikTok sebagai platform penjualan produk telah menjadi tren yang semakin marak, namun tidak semua aktivitas di dalamnya membawa dampak positif. Salah satu kasus yang mencuri perhatian adalah penjualan skincare berbahaya oleh Mira Hayati, seorang penjual yang memanfaatkan popularitas live streaming dengan iming-iming hadiah untuk menarik konsumen. Kasus ini membuka mata kita terhadap bahaya praktik penjualan tidak bertanggung jawab yang mengeksploitasi kepercayaan dan ketidaktahuan masyarakat.

Dalam live-nya, Mira Hayati memikat penonton dengan promosi produk skincare yang diklaim memberikan hasil instan. Ia juga menawarkan hadiah menarik, seperti gadget atau voucher belanja, bagi pembeli yang melakukan pembelian selama siaran berlangsung. Sayangnya, produk yang dijual dilaporkan mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kulit dalam jangka panjang. Beberapa korban bahkan mengeluhkan efek samping serius, seperti iritasi parah, kulit mengelupas, hingga kerusakan permanen.

Praktik ini menunjukkan bagaimana strategi marketing yang manipulatif dapat menutupi fakta penting tentang keamanan produk. Banyak konsumen, terutama remaja dan kaum muda, mudah terpengaruh oleh janji-janji manis dan hadiah menarik, tanpa mempertimbangkan dampak kesehatan dari produk yang mereka beli. Di sinilah letak tanggung jawab besar, baik dari penjual maupun platform seperti TikTok, untuk memastikan produk yang dipromosikan telah memenuhi standar keamanan dan legalitas.

Kasus penjualan skincare berbahaya oleh Mira Hayati menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan produk kecantikan yang beredar di pasar. Banyak konsumen yang tergiur dengan janji-janji manis tentang produk yang dapat membuat kulit mereka menjadi lebih cantik dan sehat, tanpa memperhatikan bahaya yang terkait dengan penggunaan produk tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang terhadap produk kecantikan yang beredar di pasar.

Beberapa bahan berbahaya dalam skincare sering digunakan oleh penjual untuk meningkatkan khasiat dan efek produk, namun tanpa mempertimbangkan risiko kesehatan konsumen. Contohnya adalah hidrokuinon, yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, iritasi, dan bahkan kanker. Selain itu, bahan seperti merkuri, steroid, dan paraben juga sering digunakan dalam produk skincare, meskipun telah terbukti memiliki efek sampingan yang berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memeriksa label produk dan melakukan riset sebelum menggunakan produk skincare apa pun.

Produk ini jika digunakan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai dampak serius pada kesehatan kulit dan tubuh. Dampak jangka pendek meliputi iritasi, kemerahan, dan pengelupasan kulit, sedangkan dampak jangka panjang dapat mencakup kerusakan lapisan pelindung kulit, hiperpigmentasi kulit, hingga risiko penyakit serius seperti kanker kulit akibat paparan bahan kimia berbahaya. Tidak hanya itu, produk ilegal yang tidak terdaftar juga sering kali tidak memiliki standar keamanan, sehingga pengguna berisiko terpapar bahan seperti merkuri, hidrokuinon, atau steroid dalam dosis berlebihan. Dampak psikologis seperti rasa kecewa, stres, atau kehilangan rasa percaya diri juga kerap dirasakan oleh korban setelah kulit mereka mengalami kerusakan.

Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa konsumen harus lebih bijak dalam berbelanja, terutama untuk produk yang berkaitan langsung dengan kesehatan. Memeriksa izin edar dari badan pengawas resmi, membaca ulasan, serta menghindari produk dengan klaim berlebihan adalah langkah-langkah penting untuk melindungi diri dari risiko penggunaan produk berbahaya.

Penegakan hukum terhadap kasus seperti ini sangat diperlukan untuk melindungi konsumen dari bahaya produk ilegal dan berbahaya. Pemerintah dan badan pengawas perlu bertindak cepat dan tegas, tidak hanya menghukum pelaku, tetapi juga memperketat regulasi terhadap produk skincare yang beredar di pasar. Selain itu, edukasi publik tentang pentingnya memilih produk skincare yang aman dan bersertifikat harus menjadi prioritas untuk mencegah kasus serupa di masa depan.

Pada akhirnya, kasus Mira Hayati menjadi peringatan keras tentang pentingnya integritas dalam bisnis, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Semua pihak, termasuk konsumen, pemerintah, dan platform digital, memiliki peran besar dalam menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih aman dan bertanggung jawab. Skincare bukan hanya soal kecantikan, tetapi juga soal kesehatan yang tidak boleh dikorbankan demi keuntungan sesaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun