Bekas bungkus kemasan makanan atau minuman berbahan plastik selama ini menjadi limbah terbanyak yang dibuang begitu saja dan tidak termanfaatkan dengan baik. Kemasan sampah itupun akhirnya hanya menjadi penyebab adanya pencemaran lingkungan yang sangat merugikan karena sulit terurai dalam ratusan tahun. Salah satu upaya yang tepat dalam mewujudkan kepedulian pada lingkungan adalah dengan mendaur ulang sampah kemasan plastik bekas menjadi barang yang bernilai guna.
Dengan inovasi dan jiwa kreativitas, barang yang sering menjadi sampah tersebut bisa berubah menjadi kerajinan yang unik dan menarik. Bahkan, dapat menambah nilai jual dan berpotensi menjadi peluang bisnis baru yang dapat dikembangkan. Hal itulah yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa KKN-PPM UGM unit SG-008 Konawe Selatan, Sherly Rayhan Sinta Putri. Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc., Sherly mengajak ibu-ibu rumah tangga yang ada di Dusun 3 dan 4, Desa Namu, Kec. Laonti, Kab. Konawe Selatan untuk dapat mengkreasikan sampah-sampah plastik, semisal bungkus kemasan makanan dari bahan plastik maupun bungkus kemasan minuman untuk disulap menjadi benda yang punya nilai manfaat.
Dengan sedikit sentuhan keterampilan tangan, kemasan plastik bekas dapat diubah menjadi dompet dan juga tas jinjing. Benda-benda tersebut akhirnya memiliki nilai jual sekaligus bisa mendatangkan penghasilan tambahan bagi si pembuatnya. Salah satu peserta yang tergabung dalam kegiatan sosialisasi ajakkan pembuatan kerajinan dari kemasan bekas adalah Ibu Dusun 3 Desa Namu. Ia mengaku menikmati kegiatan tersebut dan berencana akan mengumpulkan kemasan plastik untuk didaur ulang menjadi kreasi produk yang akan mendatangkan banyak manfaat.
"Terima kasih tim KKN-PPM UGM yang sudah melaksanakan sosisalisasi dan praktik terkait pengolahan limbah kemasan plastik yang dapat dijadikan kerajinan. Hal ini banyak sekali manfaatnya, yang pertama jelas bisa mengurangi sampah agar tidak menumpuk. Manfaat kedua, kami bisa memanfaatkan sampah itu menjadi barang yang lebih berguna dan punya nilai jual," ucap Ibu Dusun 3 Desa Namu (12/1/2024).
Produk kerajinan yang sudah jadi akan dipajang dan pamerkan saat momen "Gelar Karya" pada acara Festival Budaya yang akan dilaksanakan sebagai program kerja terakhir sekaligus kegiatan penarikan Tim KKN-PPM UGM unit SG-008 Konawe Selatan. Acara ini akan dihadiri oleh Ibu Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Surunuddin Dangga selaku Bupati Konawe Selatan, dan Bapak Dr. dr. Rustamaji, M.Kes selaku Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) Universitas Gadjah Mada. "Acara tersebut menjadi ajang yang tepat untuk menunjukkan hasil kerajinan dari kemasan plastik bekas. Selain sebagai bentuk ajakan mendaur ulang sampah plastik, juga untuk menarik para pengunjung pameran untuk membeli produk kerajinan dengan keunikannya." ujar Sherly (3/2/2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H