Mohon tunggu...
SHERLY RAYHAN SINTA PUTRI
SHERLY RAYHAN SINTA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa S1 prodi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini aktif menjadi asisten Laboratorium Teknologi Makanan Ternak, UGM.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim KKN-PPM UGM Konawe Selatan Giatkan Penanaman Tanaman Koro Pedang Sebagai Alternatif Pengganti Kedelai

29 Februari 2024   22:54 Diperbarui: 29 Februari 2024   22:58 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi penanaman koro pedang bersama Ibu-Ibu Desa Namu (26/1/2024)/dokpri

Koro pedang merupakan tanaman perdu yang merambat dan termasuk tanaman jenis kacang-kacangan. Koro pedang berpotensi tinggi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk olahan pangan. 

Koro pedang memiliki kandungan protein sebesar 27,4%, karbohidrat 66,1%, dan lemak 2,9%. Dengan kandungan proteinnya yang tinggi, maka koro pedang dapat dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku kedelai dalam pembuatan tempe.

Tim KKN-PPM UGM Unit SG-008, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan yang dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan, Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc. melakukan penanaman tanaman koro pedang di lahan salah satu warga yang berlokasi di Dusun 3 Polepoleloa, Desa Namu, Kecamatan Laonti, Konawe Selatan. 

Sebelum dilakukan penanaman benih, lahan disiapkan dengan digemburkan dan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi 20-35 cm serta saluran drainase selebar 50 cm. Pembuatan bedengan turut dibantu dengan kelompok pemuda PEPALA di Desa Namu.

Dokumentasi penggemburan tanah bersama Pemuda PEPALA (25/1/2024)/dokpri
Dokumentasi penggemburan tanah bersama Pemuda PEPALA (25/1/2024)/dokpri

Penanaman benih koro pedang diawali dengan penyortiran kualitas benih yang bagus dan sehat, kemudian dicampur dengan Rhizobium (Legin) sebagai pupuk sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 

Benih ditanam dengan jarak tanam 50 cm dalam barisan. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 3-5 cm dan benih dimasukkan sebanyak 1-2 biji per lubang tanam dengan mata lembaga ditanam menghadap ke bawah, lalu ditutup kembali dengan tanah. Setelah tanaman berusia satu bulan dilakukan penyiangan di sekitar tanaman koro pedang. 

Saat ini juga atau saat tanaman berumur dua bulan dilakukan pemangkasan menggunakan gunting pangkas pada tunas yang tidak produktif, yang ditandai dengan batang kerdil dan tidak berbunga.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, salah satu anggota tim, Sherly Rayhan Sinta Putri yang menginisiasi penanaman memamparkan bahwa koro pedang merupakan tanaman yang mudah tumbuh di daerah marjinal, seperti lahan dengan suhu dan kelembaban yang tinggi.

Sherly juga menambahkan bahwa iklim tropis menjadi habitat yang coock bagi pertumbuhan koro pedang. Sherly berharap kedepannya penanaman koro pedang dengan hasil yang berkelanjutan dapat menjadikan Desa Namu dapat menjadi desa yang mandiri dalam upaya pengadaan pangan.

Penulis: Sherly Rayhan Sinta Putri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun