Mohon tunggu...
Sherly PWS
Sherly PWS Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

PNF UNNES'20

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untukmu Tuan (1)

11 November 2020   01:29 Diperbarui: 11 November 2020   01:42 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembalikan percaya dan aku rindu

Malam ini seperti biasanya, aku masih bergelut dengan kebimbangan. Mencari jawaban dari semua kegelisahan dan kecurigaan seperti malam - malam sebelumnya  sembari menyapa langit kelam, kusisipkan rindu sekaligus tanya, "akankah ini hanya sebuah kebohongan 'lagi'". 

Tuan, tahukah disini aku bergelut dengan rasa percaya, memikirkan kata perkata dari apa yang kau ucap. Bertengkar dengan logika demi terselamatkannya rasa dan terciptanya karsa untukku bertahan. 

Aku masih berusaha menyusun tembok yang telah runtuh dan menguatkan kembali  ikatan tali diantara kita.  Namun masih saja, bukannya membantu malah kau sendiri yang meruntuhkannya lagi dan membuat tali itu hampir terlepas  oleh amukan logika yang masih aja menghantui .  Jadi, kumohon semoga tuan mengerti  betapa sulitnya melawan logika demi hati yang masih saja terluka.

Akankah ini menjadi sebuah kesalahan, jika aku iri pada mereka? dua insan yang sedang memadu cinta ditemani deruan ombak. Sembari menyapa pesona senja dengan indahnya cinta dari dua manusia yang saling berbahagia?

Atau pada mereka yang menikmati hembusan angin malam dari atas motor ditemani perasaan nyaman, oleh telapak tangan kiri yang saling menggenggam erat, dengan menikmati indahnya lampu kota dimalam hari?

Atau malah hanya pada mereka yang menghabiskan malam dengan tertawa bersama melalui panggilan video, bahkan sampai masing-masing dari mereka tertidur pulas tanpa sempat mematikannya? atau yang lebih sederhana lagi mereka yang menghabiskan malam berdua hanya dengan menggunakan panggilan suara?

Ya pada intinya aku iri dengan mereka semua, dan kau pernah memberikannya padaku, dan sekarang aku sedang merindukannya Tuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun