Mohon tunggu...
Sherly Maria
Sherly Maria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa aktif Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo Tanggapi Isu Dinasti Politik, Prabowo: Kalau Keluarga Memberi Anak-Anaknya untuk Republik, Apa Salahnya?

16 Desember 2023   16:04 Diperbarui: 16 Desember 2023   17:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka  menghadiri acara Konvesi Indonesia di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (10/12/2023). | tribunnews.com

 

Isu mengenai Dinasti Politik kembali menjadi perbincangan yang kontroversial yang saat ini sedang ramai dibahas disaat menjelang Pemilu 2024, mengapa hal itu bisa terjadi ? Isu tersebut kembali mencuat dikarenakan terpilihnya putra sulung dari Presiden RI yaitu Gibran Rakabuming Raka yang akan mendampingi Prabowo Subianto menjadi Wakil Presiden untuk maju di Pilpres 2024 nantinya. Namun bukan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat, Gibran malahan mendapatkan banyak respon negatif bahkan banyak orang yang berusaha menjatuhkan dirinya.

Masyarakat beranggapan bahwa Gibran bisa mendapatkan kesempatan tersebut dikarenakan Ayahnya yang merupakan seorang Presiden, ditambah lagi Gibran yang seolah-olah mendapatkan karpet merah dari Sang Paman yang merupakan ketua  Mahkamah Konstitusi (MK), yang dimana sebelumnya Gibran seharusnya tidak bisa maju untuk mencalonkan diri dikarenakan dirinya yang belum bisa sepenuhnya memenuhi syarat untuk mencalonkan menjadi cawapres. Namun Mahkamah Konstitusi mengejutkan publik dengan putusan yang ditetapkan mengenai batasan usia capres-cawapres, hal tersebut semakin membuat masyarakat berasumsi jika semua itu sudah direncanakan untuk bisa membuat Gibran maju menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Hal tersebut dinilai telah munculnya Dinasti Politik yang memberi kekuasaan untuk keluarga Presiden Jokowi, bagaimana tidak ? Dimulai dari putra sulungnya yaitu Gibran yang menjabat menjadi Wali kota Solo sejak 26 Februari 2021, yang kini maju menjadi bakal cawapres di Pilpres 2024 nantinya. Dilanjut oleh sang menantu dari Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang merupakan wali kota Medan yang menjabat sejak 26 Februari 2021. Dan yang terakhir yang cukup menghebohkan juga yaitu dari anak bungsu Presiden Jokowi yaitu Kaesang Pangarep yang baru saja resmi menjadi Ketua Umum dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Prabowo Subianto yang merupakan bakal calon presiden yang berdampingan dengan Gibran, memberi tanggapan mengenai isu mengenai dinasti politik. Prabowo mengatakan jika fenomena dinasti politik merupakan hal yang sering terjadi didalam dunia politik dan bukan hal yang baru, sejak dulu pun sudah terjadi yang namanya dinasti politik. Beliau juga mengatakan jika disemua partai ada dinasti politik dan hal tersebut bukanlah hal yang negatif. Prabowo sendiri pun mengakui jika dirinya adalah bagian dari dinasti politik yang diturunkan dari sang ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai menteri pada saat era Orde Lama maupun Orde Baru.

Tuduhan mengenai Gibran yang bisa maju menjadi bakal cawapres karena ayahnya seorang Presiden dipatahkan oleh Prabowo. Prabowo mengatakan jika dirinya sendiri yang memilih dan meminta langsung kepada Gibran agar dapat mejadi pasangan yang mendampingi untuk pemilihan presiden 2024. Prabowo beranggapan jika anak muda diberi tantangan dan tugas maka ia akan matang dan jika tidak memberi kesempatan untuk anak-anak muda maka tidak akan pernah matang. Anak muda harus disiapkan untuk menghadapi tantangan masa depan dan untuk meraih cita-cita bangsa Indonesia, jika anak muda tidak disiapkan atau dilatih sejak sekarang, kapan anak muda akan siap. Prabowo memilih Gibran menjadi pendamping nya adalah suatu langkah yang sangat baik dalam menyiapkan anak muda agar anak muda lainnya dapat melakukan gebrakan-gebrakan yang luar biasa.

“Kalau keluarga memberi anak-anaknya untuk Republik, apa salahnya?” ujar Prabowo pada saat menghadiri acara Konvesi Indonesia di SICC pada minggu (10/12/2023).

Prabowo menilai jika tidak ada yang salah jika ada seseorang yang memang tulus berkeinginan untuk mengabdi kepada negara dan rakyat. Prabowo juga mengatakan seharusnya masyarakat bersyukur dan berterimakasih karena ada keluarga yang memberi anak-anaknya untuk Republik ini. Prabowo pun terus mendukung Gibran agar terus maju dan mengatakan kepada Gibran harus bangga kepada orang tuanya.

Sejauh ini sebagian masyarakat pun beranggapan jika hal tersebut tidak merugikan negara dan rakyat, dan dapat memajukan negara Indonesia maka tidak masalah. Indonesia membutuhkan orang-orang berprestasi dan berani untuk dapat melakukan perubahan. Bukan hanya janji-janji manis saja, melainkan kerja nyata yang dapat dibuktikan. Diharapkan siapapun yang akan menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya yang pasti harus dapat mengayomi dan menghormati rakyatnya sendiri, karena bagaimana pun seorang Presiden dipilih sepenuhnya oleh rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun