Mohon tunggu...
Sherly Adelia
Sherly Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu

Mahasiswi UNIB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Nomenklatur Mata Uang: Potensi Redenominasi Menurut Rencana Bank Indonesia

1 Desember 2023   01:17 Diperbarui: 1 Desember 2023   01:27 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam upaya menghadapi dinamika ekonomi global dan meningkatkan stabilitas mata uang nasional, Bank Indonesia merencanakan sebuah tindakan berani yaitu redenominasi. Redenominasi, yang dikenal sebagai perubahan nomenklatur mata uang, menandai sebuah langkah strategis yang dapat membawa konsekuensi besar dalam perekonomian kita.

Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) kembali menggulirkan rencana redenominasi alias penyederhanaan uang rupiah (redenominasi rupiah 2020). Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024 yang salah satunya menjelaskan tentang Rancangan Undang-undang tentang Redenominasi Rupiah. Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.

Rencana Bank Indonesia untuk redenominasi memiliki tujuan jangka panjang yang mencakup peningkatan nilai mata uang, mengatasi inflasi, dan menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih kokoh. Dengan mengurangi jumlah nol pada mata uang, BI berharap dapat menciptakan kepercayaan baru dalam mata uang nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Urgensi redenominasi terletak pada peningkatan daya saing ekonomi global. Dengan mata uang yang lebih stabil dan nilai yang lebih tinggi, Indonesia dapat menjadi magnet bagi investasi asing dan meningkatkan daya beli secara keseluruhan.

Rencana restrukturisasi nilai mata uang ini tidak hanya menyangkut nomor dan angka di kertas. Dalam inti pembahasan, redenominasi menciptakan fondasi baru untuk stabilitas ekonomi. Bagaimana perubahan ini memengaruhi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan ketahanan ekonomi akan menjadi elemen kunci untuk dipahami.

Seiring dengan perubahan makroekonomi, redenominasi juga akan membawa perubahan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara bertransaksi hingga cara kita mengelola keuangan pribadi, redenominasi akan menciptakan adaptasi baru. Bagaimana transaksi elektronik dan pembayaran harian beradaptasi dengan perubahan nilai nominal mata uang akan menjadi titik perhatian khusus.

Sebuah opini yang holistik tidak lengkap tanpa melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Bagaimana pelaku bisnis menyikapi perubahan ini? Bagaimana konsumen meresponsnya? Apakah para ahli ekonom mendukung langkah ini? Menyajikan pandangan dari berbagai sektor masyarakat akan memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana redenominasi diusulkan oleh Bank Indonesia diterima dan diinterpretasikan oleh berbagai kelompok.

Dengan langkah-langkah ini, redenominasi yang diusulkan oleh Bank Indonesia bukan hanya tentang mengubah angka pada kertas. Ini adalah langkah penting menuju transformasi ekonomi yang lebih kokoh dan dapat menciptakan dampak nyata dalam kehidupan kita sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun