Artinya: "Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya". (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah).
Menurut Zakiah Daradjat bahwa pertumbuhan rasa beribadah telah ada sejak masa kanak-kanak. Pendidikan adalah pihak yang memberikan ruang dan kesempatan bagi anak untuk membentuk pembiasaan terutama dalam hal beribadah.
Dengan adanya proses pendidikan, diharapkan dapat terbentuk kemandirian seseorang individu untuk beribadah. Untuk sampai pada tahap kemandirian tersebut, perlu ditanamkan berbagai pembiasaan. Kebiasaan pada prinsipnya terbentuk karena adanya sesuatu yang dibiasakan, dengan adanya pembiasaan akan terbentuk sesuatu yang sulit ditinggalkan. Nilai-nilai yang ditanamkan dalam pembiasaan beribadah berkaitan erat dengan keyakinan atau akidah, ibadah, dan perilaku atau akhlak.
Ibadah adalah aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Di dalam ibadah seseorang akan membangunkan pengharapan atas segala kelemahan yang ada pada dirinya. Ibadah juga suatu bentuk pembelajaran yang menanamkan nilai kedisiplinan. Aktivitas ibadah yang teratur oleh waktu, pada dasarnya adalah pola menanamkan kedisiplinan. Bila nilai-nilai ini dapat ditanamkan sejak dini pada usia kanak-kanak, maka akan membentuk karakter yang kuat. Pembiasaan kedisiplinan beribadah pada anak secara alamiah akan melahirkan karakter kemandirian.
Aspek ibadah di dalam Islam adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena lewat ibadah seseorang hamba akan dinilai oleh Sang Pencipta yakni Allah SWT sejauh mana keyakinan serta ketaqwaannya. Tidaklah Allah menciptakan manusia di muka bumi ini kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Tentunya beribadah dengan mengikuti syariat Islam yang telah dibawah oleh nabi Muhammad SAW. Pokok ibadah dalam islam adalah melaksanakan rukun Islam, yaitu: Syahadat bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan salat, membayar zakat, puasa ramadhan dan haji kebaitullah (bila mampu).
Manusia diciptakan semata-mata untuk beribadah kepada tuhan yaitu mengerjakan salat, puasa, haji, dan zakat. Soal ibadah memang amat penting artinya dalam ajaran Islam. Tapi mestikah kata “Liya budun” disini berarti ibadah, mengabdi atau menyembah? Sebenarnnya Tuhan tidak berhajat untuk disembah atau dipuja manusia. Tuhan adalah Maha Sempurna dan tak berhajat kepada apapun. Oleh karena itu kata “Liya budun “ di sini lebih tepat kalau diberi arti lain daripada arti beribadah, mengabdi, memuja, apalagi menyembah. Lebih tepat kalau kata itu diberi arti tunduk dan patuh dan kata “Abada” memang mengandung arti tunduk dan patuh.
Tujuan ibadah
Manusia, bahkan seluruh makhluk yang berkehendak dan berperasaan, adalah hamba-hamba Allah. Hamba sebagaimana yang dikemukakan di atas adalah makhluk yang dimiliki. kepemilikan Allah atas hamba-Nya adalah kepemilikan mutlak adan sempurna, oleh karena itu makhluk tidak dapat berdiri sendiri dalam kehidupan dan aktivitasnya kecuali dalam hal yang oleh Allah SWT. Telah dianugrahkan untuk dimiliki makhluk-Nya seperti kebebasan memilih walaupun kebebasan itu tidak mengurangi kepemilikan Allah. Atas dasar kepemilikan mutlak Allah itu, lahir kewajiban menerima semua ketetapan-Nya, serta menaati seluruh perintah dan larangan-Nya.
Manfaat beribadah
Ada beberapa manfaat baribadah kepada Allah yaitu:
1. Membantu penulis lebih bisa berpikir jernih