Mohon tunggu...
sherly amelya
sherly amelya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PT KAI Memberlakukan Gapeka 2023, Apakah Lebih Efektif atau Semakin Sulit?

2 Juli 2023   12:59 Diperbarui: 2 Juli 2023   13:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PT. Kereta Api Indonesia atau yang biasanya serig disingkat dengan PT. KAI adalah badan usaha milik negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT. KAI memberikan layanan kereta api penumpang dan barang. Jalur kereta api di Indonesia hampir 90% merupakan peninggalan kolonial Belanda dan sisanya merupakan jalur baru, seperti percabangan percabangan menuju bandar udara. Jalur -- jalur kereta api tersebut tersebar di Sumatra dan Jawa. Di jawa, hampir diseluruh kota penting memliki dua atau tiga stasiun kereta api utama dan dilintasi jalur kereta api lintas utama. Ada beberapa peningkatan yang dilakukan terhadap jalur kereta api baik yang masih beroperasi maupun tidak. Pada saat ini, jalur kereta api baik lintas pantura jawa sudah ganda seluruhnya, sedangkan segmen ganda lintas selatan juga telah usai.

PT KAI INDONESIA memberikan pelayanan yang terus berkembang pada setiap tahun. Pada 1 Juni 2023 PT KAI INDONESIA memberlakukan sistem gapeka. Gapeka merupakan singkatan dari grafik perjalanan kereta api. Gapeka merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, berhenti, dating, bersilang, dan penyusulan yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalan kereta api. Manfaat gapeka adalah untuk menentukan penomoran perjalanan kereta api dimana telah ditentukan waktu dating dan berangkatan di tiap-tiap stasiun, sekaligus menentukan batas kecepatan (taspat) kereta api dan meningkatan kecepatan prasana diberbagai lintas hingga 120 kilometer perjam.

Namun kebijakan ini masih belum bisa diterima dengan baik. Sebagai contoh di stasiun Blitar stasiun Blitar menjadi salah satu stasiun transit bagi penumpang kereta api lokal pada saat pemberlakukan gapeka. ada dua perjalanan KA lokal dari Blitar ke Surabaya lewat Malang (Penataran) dan dari Blitar ke Surabaya lewat Kertosono (Dhoho) yang diberlakukan perubahan Gapeka 2023. Perubahan Gapeka itu membuat Stasiun Blitar seperti stasiun transit. Jadi, jika sebelumnya kereta lokal putar via Malang kemudian ke Kertosono balik ke Surabaya. Lantas sekarang tidak, penumpang KA lokal dimungkinkan berpindah kereta api saat di Stasiun Blitar. Hasilnya para penumpang membludak menjadi satu tempat  di stasiun, hal ini juga dikarenakan petugas yang kurang responsive serta kurangnya edukasi penumpang .

Banyak penumpang yang mengeluh karna adanya sistem gapeka ini, menurutnya sistem gapeka ini kurang kondusif dan menambah waktu perjalanan. Disamping itu ada penumpang yang harus membeli dua tiket perjalanan. Hal ini membuat tak jarang adanya penumpang yang salah naik gerbong. Banyak penumpang lanjut usia (lansia) yang masih kebingungan harus perpindah -- pindah kereta karna belum bisa menerima perubahan skema gapeka ini. Evaluasi yang serius diharapkan oleh layanan PT KAI diharapkan menambah tenaga berupa customer servise mobile (CSM). Penambahan layanan ini dikhususkan untuk menangani perubahan sistem gapeka yang berimbas kepada meningkatnya volume penumpang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun