Mohon tunggu...
Sherlin Pragytavera
Sherlin Pragytavera Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

nonton film

Selanjutnya

Tutup

Bola

Belajar dari Kegagalan: Persiapan Lebih Matang untuk Tuan Rumah Acara Internasional di Masa Depan

10 April 2023   10:14 Diperbarui: 10 April 2023   10:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bola-Bisnis.com

Piala Dunia U-20 adalah kompetisi sepak bola yang di adakan setiap dua tahun sekali, melibatkan tim nasional sepak bola U-20 dari seluruh dunia. Pada tahun 2023 ini, Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah turnamen ini. Namun, sangat disayangkan turnamen tersebut dibatalkan oleh Persatuan Sepak Bola Dunia, Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena adanya pro dan kontra dari kedatangan timnas Israel yang lolos mencapai final ajang tersebut.

Keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menunjukkan isu politik bisa memengaruhi dunia olahraga. Kontroversi penolakan beberapa otoritas daerah Indonesia untuk bergabung dengan timnas U-20 Israel menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan tersebut.

Sebelum keputusan FIFA diumumkan, sempat terjadi kegemparan di Indonesia karena penolakan timnas Israel untuk mengikuti Piala Dunia U20. Beberapa tokoh terkemuka, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menentang kedatangan timnas Israel, dengan alasan kurangnya hubungan diplomatik dengan Indonesia dan Palestina yang dijajah.

Pasalnya, Indonesia tidak bisa menjamin keamanan timnas Israel dan FIFA menolak diskriminasi Indonesia terhadap timnas Israel. Selain itu, terjadi beberapa konflik dan isu lain terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pembatalan ini akan berujung pada sanksi terhadap PSSI dan Indonesia pun akan mengalami kerugian besar karena menghabiskan banyak dana untuk persiapan Piala Dunia U-20 2023. Secara terbuka telah banyak argumentasi tentang masalah politik ketidakmampuan Indonesia untuk menangani masalah tersebut.

Meski Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, pemerintah Indonesia berusaha memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan akan terus berupaya untuk memajukan sepak bola Indonesia agar bisa berjaya di masa depan. Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 memang mengecewakan banyak pihak terutama para pemain sepak bola, pelatih, dan suporter di Indonesia. Sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang banyak dan potensi sepak bola yang besar, Indonesia memiliki harapan besar untuk menjadi tuan rumah perhelatan sepak bola internasional seperti Piala Dunia U-20. 

Namun, kegagalan ini juga menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan mempersiapkan diri menjadi tuan rumah ajang internasional di masa depan. Termasuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara pemerintah Indonesia. Sementara itu, agar FIFA bisa untuk mempersiapkan dan menyelesaikan masalah terkait penyelenggaraan ajang tersebut.

Selain itu, penting agar Indonesia tidak mengaitkan isu politik dengan perhelatan sepak bola internasional seperti Piala Dunia U-20. Sepak bola harus dilihat sebagai arena yang dapat menyatukan orang-orang dari latar belakang dan budaya yang berbeda, bukan sebagai alat politik yang dapat memisahkan persatuan dan kesatuan.

Dalam hal ini, pentingnya komunikasi yang efektif juga terlihat dari reaksi masyarakat Indonesia terhadap kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Banyak orang merasa kecewa dan frustasi karena Indonesia kehilangan kesempatan untuk memperkenalkan diri sebagai tuan rumah yang baik dan menarik bagi pengunjung dari seluruh dunia. Selain itu, Indonesia juga kehilangan peluang untuk meningkatkan citranya sebagai negara yang mampu mengadakan acara internasional dengan sukses.

Untuk menghindari kegagalan serupa di masa depan, penting bagi Indonesia untuk meningkatkan komunikasi antara semua pihak yang terlibat dalam persiapan turnamen. Ini termasuk pemerintah, komite penyelenggara, dan pihak-pihak terkait lainnya. Komunikasi yang efektif dapat memastikan bahwa semua masalah dan tantangan yang timbul selama persiapan turnamen dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien, sehingga memastikan keberhasilan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun