Halo semuanya, jadi pada artikel saya kali ini saya akan sedikit mengulas pengalaman terbaik saya selama mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 6.
Kampus mengajar adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diresmikan pada tanggal 9 Februari 2021 oleh Bapak Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini dibuat untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar di luar kelas dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran dalam satuan Pendidikan dasar, menengah pertama maupun kejuruan dengan beberapa bekal keahlian dan keterampilan supaya dapat berinovasi dalam pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif dan tidak membosankan.
Pada bulan Mei, tepatnya tanggal 8-28 Mei tahun 2023 lebih dari 43 ribu mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti program kampus mengajar Angkatan ke-enam ini. Betapa antusiasme mahasiswa yang ingin sekali mengabdikan diri mereka demi memajukan Pendidikan di Indonesia. Uniknya dari kampus mengajar ini, latar belakang program studi para mahasiswa tidak dibatasi jadi tidak hanya fakultas ilmu keguruan saja yang bisa mendaftar akan tetapi dari fakultas pertanian dan fakultas lainnya pun bisa untuk menjadi bagian dari kampus mengajar.
Sebelum itu ada beberapa alur seleksi Program Kampus Mengajar yang wajib dilalui seperti seleksi administrasi, verifikasi dokumen, tes literasi numerasi, survei kebhinekaan dan VCAT melalui aplikasi dari pusat, jika dinyatakan lolos maka akan masuk ketahap selanjutnya yaitu pembekalan. Pembekalan ini wajib diikuti dari awal hingga akhir dikarenakan terdapat banyak pengetahuan dan informasi penting terkait apa saja program kampus mengajar yang akan diterapkan, setelah masa pembekalan mahasiswa akan di terjunkan ke lokasi sekolah penugasannya.
Salah satu sekolah yang menjadi tempat penugasan kampus mengajar Angkatan enam adalah SMPN 1 Jambesari Darus Sholah. Lokasi sekolah ini berada di jalan Raya Tamanan, Pejagan, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso. Dalam pelaksanaan Kampus Mengajar ini terdapat suatu tim yang terdiri dari 5 mahasiswa dari berbagai universitas dan program studi yang berbeda. Kebetulan sekali tim saya berasal dari satu universitas yaitu Universitas Jember. Empat teman saya berasal dari FKIP dan saya berasal dari Fakultas Pertanian. Selama penugasan kami memiliki Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu bapak Priza Pandunata, S.Kom.,M.Sc beliau salah satu dosen yang berasal Universitas Jember dan juga terdapat guru pamong Ibu Siti Nurfarida,S.Pd yang mendampingi kami selama penugasan di sekolah.
Beberapa kegiatan yang telah saya dan tim saya lakukan adalah membiasakan literasi sebelum proses pembelajaran dimulai, asistensi guru, membuat media ajar, projek pameran karya dan bazar, pembuatan ecobrick, dan pembuatan taman sehat.
Pembiasaan literasi dan numerasi
Pembiasaan literasi kami terapkan setiap paginya kurang lebih 10-15 menit dimana siswa bebas membaca buku apapun yang ingin dibacanya. Pembiasaan literasi ini kami lakukan supaya kosa kata yang dimiliki siswa semakin luas, dikarenakan rata-rata siswa menggunakan Bahasa daerah mereka untuk berkomunikasi, maka dari itu kami melakukan pembiasaan untuk literasi supaya dapat juga menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membacanya. Pembiasaan literasi ini dilakukan juga untuk mengoptimalkan kinerja otak dan memperluas wawasan serta siswa dapat banyak mendapatkan informasi baru.
Asisten Mengajar
Sesuai dengan slogan kampus mengajar yaitu belajar sambil berdampak, jadi pada kegiatan ini biasanya kami menggantikan guru yang berhalangan hadir dan terkadang kami diberi kesempatan untuk mengisi kelas untuk menerapkan literasi dan numerasi serta pendampingan post tes dan AKM kelas. Selain mengisi kegiatan pembelajaran dengan menerapkan literasi dan numerasi serta kami menambahkan ice breaking game supaya peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan saat mengikuti pelajaran.Â
Membuat Media Ajar
Pembuatan media ajar ini kami lakukan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi atau pesan pelajaran kepada peserta didik, supaya dapat lebih mudah dipahami, menarik, dan menyenangkan. Beberapa media ajar yang kami buat ada tangga numerasi, pohon literasi, peta dunia dan quizziz.
Projek Pameran Karya dan Bazar
Projek pameran karya dan bazar ini kami lakukan pada saat memperingati festival bulan Bahasa, dimana kami mengajak para peserta didik untuk membuat suatu karya kerajinan dari bahan keras seperti stick es krim, bamboo, dan rotan. Setelah karya peserta didik kami mengadakan acara pameran karya dan bazar yang mana acara ini kami adakan untuk ajang prestasi dibidang seni, menanamkan rasa cinta di bidang seni, mengapresiasi dan meningkatkan kemampuan dalam bidang seni, belajar untuk berorganisasi dan melatih tanggung jawab, dan untuk meningkatkan jiwa bisnis dan mengenalkan wirausaha kepada peserta didik.
Pembuatan Ecobrick
Salah satu program kami yaitu membuat ecobrick, tujuan pembuatan ecobrick sendiri adalah untuk mengurangi jumlah angka sampah plastic disekitar sekolah serta mengajak siswa untuk mendaur ulang sampah plastic dengan menggunakan media botol plastic bekas yang nantinya akan menjadi sesuatu yang berguna.
Taman Sehat
Taman sehat ini adalah program kerja saya, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali lahan kosong yang cukup luas di sekolah yang nantinya taman ini akan saya perbaharui dengan mengisi taman dengan tanaman obat keluarga (TOGA). Kegiatan taman sehat ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang taman sehat, dimana setiap peserta didik membawa tanaman sehat dari rumah masing-masing dan mengedukasi siswa tentang cara proses penanaman yang baik dan benar.
Kesimpulan dari pengalaman saya selama mengikuti kampus mengajar adalah program kampus mengajar tidak selalu mengajar dikelas tetapi dalam program ini kita sebagai mahasiswa diajak untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi dan model pembelajaran literasi dan numerasi yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, serta mendamipingi pengembangan adaptasi teknologi dan membawa perubahan yang positif bagi sekolah serta kita dapat menjadi agen perubahan untuk pendidikan di Indonesia.
Sekian sedikit cerita pengalaman saya selama mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 6 semoga dapat mendatangkan manfaat bagi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H