Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama islam di pesantren, biasanya menetap ditempat tersebut sampai pendidikannya selesai. Dalam kegiatan sehari-hari mereka mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan dipesantren tersebut. . Kehidupan sebagai seorang santri banyak melibatkan tentang eratnya hubungan satu sama lain dan juga hubungan mereka dengan allah swt. Dengan kehidupan mereka ,menciptakan pun menjadi sebuah motivasi yang di sertai dengan unsur islam.
Pada era globalisasi saat ini, peranan pondok pesantren sangatlah dibutuhkan, melihat kondisi perkembangan zaman saat ini, mengakibatkan berbagai macam-macam perubahan yang akan dialami oleh masyarakat, dari perubahan budaya, social, politik, dan bahan dalam perubahan etika dari norma-norma yang ada, semua ini menuntut peran aktif dari berbagai lembaga khususnya pondok pesantren, yang nantinya diharapkan oleh masyarakat mampu mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. yang mampu menjadi santri yang milenial dan mempunyai akhlaq yang baik dan yang mampu menjadi pondasi untuk bermasyarakat nanti.
Para santri di tuntun untuk menjadi santri yang selalu menjadi garda terdepan, sebagai contoh dan teladan dalam penanganan COVID-19. Para santri juga berperan  dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan, melindungi para kiyai, menerapkan budaya-budaya dari di lingkungan ponpes, serta membentuk satuan tugas jogo santri.Â
Pondok pesantren sudah ada sejak sebelum Negara lahir. Selama itu pula ponpes mewarnai dan memberikan kontribusi bersat terhadap Negara. Maka pada masa pandemic seperti sekarang ini, para santri harus menjadi garda terdepan, menjadi contoh dan teladan dalam menangani COVID-19. Santri juga mempunyai peran penting dalam memberi pemahaman kepada masyarakat untuk  mejaga kebersihan diri dan lingkungan ponpes, serta menjaga kesehatan penghuni pesantren dan warga sekitar.
Termasuk sosialisasi yang tidak menjauhi atau mengucilkan keluarga pasien yang positif terpapar COVID-19 dan tidak menolak jenazah warga yang meninggal karena akibat mengidap penyakit COVID-19. Hal yang terkait dengan banyak masyarakat yang memberi stigma negative dan mejauhi warga yang positif COVIT-19. Karen dalam islam, orang yang meninggal karena penyakit itu mati syahid.Â
Tidak kalah  pentingnya adalah membudayakan salaman bil qolbi atau salaman dengan hati. Yaitu dengan salaman menggunakan telapak tangan tidak saling bersentuhan, melainkan meletakkan tangan di dada bertemu dengan kiyai atau pengasuh pondok. Protokol kesehatan tidak saling bersalaman atau menjaga jarak dapat diterapkan tanpa mengurangi  rasa saling menghormati, serta budaya atau  tradisi sowan dengan kiai tertap terlaksana dengan salaman bil qolbi.
Dalam kesempatan ini, kita sebagai seorang santri harus bisa untuk melek teknologi. Sehingga kita bisa aktivitas belajar dan mengaji, yang dapat  dilakukan dalam kondisi apapun dan dimanapun. Dan kita harus bersyukur saat pandemi ini, karena allah swt. telah Memberikan kenikmatan dan kelancaran dalam  proses kegiatan  pembelajaran. Karena sekarang sudah ada berbagai aplikasi yang bisa memudahkan santri dalam berdiskusi dan berkomunikasi tanpa harus bertatap muka langsung.Â
Demikian pengetahuan yang saya tahu, Â semoga bisa bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H