Mohon tunggu...
Shirley Yulianti
Shirley Yulianti Mohon Tunggu... wiraswasta -

Dokter umum sekaligus pengajar les,penyanyi band akustik dan pemilik butik, yang penuh mimpi.. penyuka sashimi dan teh hijau.. Senang memakai gaun bunga-bunga, membaca buku dan mendengarkan musik.. sedikit jazz.. sedikit klasik.. sedikit Radiohead.. ;)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semangat '45 di Minggu pagi

24 Juli 2011   01:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak jumat malam saya sudah ada di kota Bandung. Kunjungan ini tidak hanya untuk mengurus beberapa administrasi dokumen di kampus tempat saya kuliah dulu, tetapi juga saya manfaatkan untuk bertemu beberapa teman di kota ini dan melaksanakan ritual traktiran, sehubungan dengan ulang tahun saya beberapa hari lalu.

Sejak dari Tangerang saya sudah merencanakan banyak hal. Agar akhir pekan yang singkat ini terisi sepadat mungkin dengan aktivitas penting, karena jarang-jarang saya dapat meluangkan waktu untuk libur bekerja dan pergi keluar kota seperti ini.

Semuanya rencana sudah rapi saya susun baik di buku agenda maupun di organizer telepon seluler saya lengkap dengan pengingat waktu dan alarm deringnya.

Termasuk hari minggu ini.. Rencana kegiatan sudah dimulai sejak pukul 05.30 pagi, setelah mandi dan shallat saya berencana langsung menuju Dago bertemu teman2 dan bergabung dengan sebuah acara jalan santai yang disponsori sebuah stasiun televisi swasta nasional.
Sayang disayang.. cuaca Cihampelas pagi hari ini melunturkan semangat '45 saya. Hingga pada jam 8 pagi sekarang ini saya masih berbaring dibalik selimut hangat sambil menjelajah internet dan menikmati secangkir coklat hangat.
Jadi berfikir dan akhirnya malu sendiri. Kalau pada jaman penjajahan dulu semangat '45 beserta bambu runcingnya itu tetap berkobar walaupun menghadapi berbagai senjata api milik Belanda. Semangat '45 saya bisa dengan mudah dikalahkan oleh cuaca dingin kota Bandung.
Untuk menyenangkan hati akhirnya saya beralibi pada diri sendiri. Manusia memang bisa merencanakan apapun. Tetapi tetap saja cuaca yang mengatur. Kemudian kembali menarik selimut saya. Hehe..
Selamat akhir pekan semuanya!

-salam ceria-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun