Titik sejarah baru pembangunan global telah terbentuk saat sebanyak 193 kepala negara bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa menyepakati agenda pembangunan universal dengan nama Sustainable Development Goals atau SDGs. Agenda pembangunan tersebut disepakati pada bulan September tahun 2015 dan berlaku mulai tahun 2016 hingga tahun 2030.Â
SDGs mengakomodasi masalah pembangunan dengan menargetkan penyelesaian tuntas pada setiap tujuan dan sasarannya. Selain itu, SDGs bersifat universal dengan memberikan peran seimbang antara semua pihak, baik pihak negara maju, negara berkembang, maupun negara kurang berkembang, untuk bersama-sama berkontribusi terhadap pembangunan.
Sustainable Development Goals atau SDGs memiliki orientasi pada keberlangsungan hidup manusia dan masa depan dunia. Pembangunan melalui SDGs memiliki tujuan yang luas yakni meningkatan kesejahteraan manusia, perdamaian dunia, dan kelestarian lingkungan.Â
Ruang lingkup tujuan SDGs tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial yang tinggi, tetapi berorientasi pada pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan memperhatikan kesejahteraan sosial.
SDGs dalam tingkat global membutuhkan semangat dan aksi partisipatif yang dilakukan oleh berbagai pihak. Demikian juga pada lingkup regional dan nasional, diperlukan kobaran semangat dan aksi partisipatif sebagaimana dalam tingkat global. Hal tersebut harus dilakukan demi tercapainya target dan tujuan bersama pada waktu yang telah disepakati.
Indonesia sebagai salah satu negara yang turut menyepakati pelaksanaan SDGs, saat ini sedang mengerahkan berbagai upaya demi tercapainya tujuan yang disepakati. Kerja sama dan dukungan dari semua pihak dibutuhkan dalam mencapai target tersebut.Â
Peran negara sangat penting dan krusial dalam melaksanakan SDGs pada lingkup pendekatan strategi pembangunan ekonomi, dan keberlanjutan kondisi lingkungan yang asri. Peran semua pihak yang ada di Indonesia, baik pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat dibutuhkan dalam agenda pembangunan ini.
Mahasiswa sebagai elemen masyarakat dengan segudang keistimewaan, memiliki peran mulia dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan, pengontrol sosial, generasi penerus yang tangguh, dan suri tauladan sudah sepatutnya diwujudkan. Peran tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai kesempatan, salah satunya yakni dalam menyongsong SDGs di negara Indonesia.
Peran mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan mampu menciptakan pergerakan dan aksi nyata dengan bentuk perubahan yang membangun di dalam proses kehidupan. Pergerakan dapat dilakukan melalui berbagai aspek kehidupan. Pada salah satu tujuan SDGs yakni meningkatan kesejahteraan manusia, terdapat aspek kehidupan yang berperan penting, salah satunya yakni aspek ekonomi.
Dalam aspek ekonomi, mahasiswa memiliki peluang merealisasikan peranannya sebagai agen perubahan dalam melakukan pembangunan. Mahasiswa dapat memulai melakukan aksi melalui kegiatan wirausaha. Penciptaan bisnis dapat dilakukan dengan melibatkan peranan masyarakat dan peranan perguruan tinggi dalam prosesnya.Â
Bisnis yang dilakukan bersama dengan elemen masyarakat lain memiliki potensi yang cukup besar dalam memperbaiki perekonomian masyarakat, sehingga diharapkan mampu meraih terciptanya peningkatan kesejahteraan manusia.