Mohon tunggu...
Sherina Fransiska putri
Sherina Fransiska putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menengok Kondisi Ekonomi Syariah di Masa Pandemi

28 Maret 2021   12:56 Diperbarui: 5 Mei 2021   08:24 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita tahu bahwa saat ini kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja ,Covid-19 ini tidak hanya mengganggu kesehatan manusia, tetapi juga memberikan tekanan yang luar biasa pada dunia usaha. Pandemi ini sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor di Indonesia, terutama pada sektor ekonomi, baik secara nasional maupun global. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi .

Tantangan tersebut diantaranya : turunnya permintaan terhadap produk-produk bisnis syariah, penurunan aktivitas konsumsi masyarakat telah mulai terjadi pada semua produk non bahan pokok, termasuk produk-produk makanan dan minuman, kosmetik dan fashion muslim, Penurunan ini kemungkinan akan sangat signifikan jika penyebaran Covid-19 terus berlanjut, lalu kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh gangguan pasokan ataupun disebabkan oleh penggurangan tenaga kerja , terhambatnya realisasi penanaman modal karena Ketidakpastian yang tinggi memaksa para investor untuk menunda atau bahkan membatalkan sebagian rencana penanaman modal mereka, serta peningkatan risiko lembaga-lembaga keuangan syariah seperti  dalam bentuk risiko operasional, risiko pembiayaan, risiko pasar dan risiko likuiditas.

Lalu bagaimanakah langkah yang dapat diambil agar ekonomi syariah dapat bertahan ?

Yang pertama pelaku bisnis harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa mereka memiliki solidaritas yang tinggi dan tidak memberatkan masyarakatnya seperti memberi kelonggaran kerja dari rumah , yang kedua penggunaan teknologi yang semakin intensif termasuk untuk membuka peluang pasar dan distribusi barang hal itu akan sangat mempengaruhi perekonomian bisnis agar tetap stabil seperti pemasaran lewat media sosial yang ketiga meningkatkan kesempatan untuk memperat kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha.

Di masa sulit seperti ini para pelaku usaha harus pintar-pintar memilih atau menjalin kemitraan dengan usaha lainnya , dan yang terakhir para pelaku bisnis harus mampu memanfaatkan peluang pengembangan alternatif usaha dan survive mencari inovasi-inovasi terbaru agar mampu bertahan di era saat ini.

Di masa pandemi saat ini memang menjadi tantangan bagi semua pelaku bisnis dilindonesia mereka harus bisa produktif dan inovatif agar tidak mengalami penurunan, mereka juga harus bisa meyakinkan masyarakat  bahwa mereka dapat dipercaya lalu dengan adanya teknologi / media sosial akan mempermudah para pelaku usaha agar usahanya tetap berjaalan di era pandemi saat ini.

oleh : Sherina Fransiska Putri (2020-025)

Prodi D3 Perbankan dan Keuangan // Fakultas Ekonomi Bisnis //Universitas Muhammadiyah Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun