Mohon tunggu...
Sherina Febria Sri Putri
Sherina Febria Sri Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Aku suka martabak keju coklat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pidato Singkat Bahasa Indonesia Tema Gender

25 Januari 2024   07:34 Diperbarui: 25 Januari 2024   07:42 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo semua! 

Berikut contoh Pidato Singkat Bahasa Indonesia :

KESETARAAN NILAI DIRI

Kenapa sih kita harus bahas kesetaraan nilai dalam diri seseorang? Kesetaraan nilai diri itu sesuatu yang bermakna luas, salah satu arti yang akan kita bahas di subjudul pertama yaitu mengenai kesamaan kedudukan antara perempuan dan laki-laki. Faktanya, sudah banyak kasus di Indonesia terkait peningkatan angka depresi bahkan ancaman bunuh diri dari mereka yang menelan pahitnya siklus patriarki yang berputar di kehidupan mereka.

Maka dari itu, pembahasan kali ini dilakukan dengan tujuan supaya kita semua bisa mempertahankan diri dari hantaman budaya patriarki juga sebagai pendorong atau pendukung dalam meminimalisir pola pikir kolot yang berkepanjangan, yang mana saya sangat berharap di generasi selanjutnya baik perempuan maupun laki-laki sama-sama mampu mengekspresikan dirinya tanpa ada batasan dari siapapun.

Salah satu contoh patriarki yang sering terjadi di lingkup kehidupan kita adalah perkataan yang menegaskan bahwa memasak hanya untuk perempuan dan bekerja juga sukses adalah kata yang diperuntukan kaum laki-laki. Dari sini saja kita sudah melihat ketidak setaranya kedudukan antar gender. 

Padahal dalam gagang panci yang sering ditemukan adalah kutipan "Made in China" bukan "Made for Woman" dan tidak pernah tertulis dalam UUD 45 bahwa perempuan tidak boleh bekerja. Perempuan boleh sukses, pintar itu naluri. Kalau kamu menentang perempuan yang tinggi karir dan potensinya, berarti kamu menentang aturan alam. Seperti yang tercantum dalam UUD 45 Pasal 27 ayat 1, negara kita sudah mengafirmasi tentang kesetaraan di antara warga negara tanpa memadang gender.

Nah temen', sedikit banyaknya pasti udah punya gambaran dong ya mengenai budaya patriarki yang ada dilingkungan sekitar kita. ingat ya teman teman, tentanglah budaya tersebut tanpa menurunakan rasa hormat terhadap orang tua. Cara untuk mendobrak budaya patriarki yaitu merubah image negatif perempuan. Ini adalah upaya untuk membangun peradaban gender. Pemikiran tersebut mesti didukung oleh langkah selanjutnya. untuk selanjutnya, disubjudul kedua kita akan membahas sesuatu yang ga jauh berkaitan dengan 'gender'. tapi sebelum kita mulai, saya mau tanya ke temen' semua, apa sih yang terfikir pertama kali ketika mendengar kata 'lgbt'?. pasti ga jauh dari lesbian, gay, dosa, pelangi, atau bahkan sesuatu yang dilaknat Allah kan ya?. tapi temen' tau ga sih, kalau ternyata mencintai sesama jenis itu ga dosa loh?. 

Karena hakikatnya kalau ada garis pembatas dalam mencintai, maka kamu salah karena telah mencintai dzat yang tak nyata. Ini alasan kenapa dalam islam Allah SWT tidak pernah diibaratkan sebagai perempuan maupun laki-laki. Karena sebenarnya, mau orang yang kamu sayang dalam keaadaan dia laki-laki maupun perempuan, mencintai itu manusiawi. Al-qur'an dan Allah SWT melarang zina nya, bukan rasanya. Kalau tidak berniat mendukung, maka tidak usah merendahkan, dosa mereka bukan urusan kita. Tolonglah mereka yang mau ditolong, selamatkan mereka yang meminta keselamatan, niat kita itu membantu bukan memaksa.

Setelah membahas hal yang berkaitan dengan gender, di materi ke tiga ini justru kita ga boleh terlalu mengaitkan hal tersebut dengan 'apakah kita perempuan atau laki?'. yups, di pembahasan ke tiga, kita akan membahas sesuatu yang disebut pelecehan. ngomong' kenapa ya pelecehan itu tidak boleh dikaitkan dengan gender? karna temen', banyak loh dari kita semua, laki laki yang hanya bisa bungkam ketika dilecehkan hanya karna dia merasa dia laki', dan dia berfikir bahwa pelecehan itu hanya ada untuk perempuan. masalah seperti ini sudah seperti semut di lautan gula, merajalela dimana', tidak kenal waktu, tidak kenal tempat, bahkan tidak kenal status. menurut data, pelecehan di indonesia pada tahun 2022 mencapai angka 8.145 kasus. jadi temen', usia berapapun kalian, mau kalian laki' atau perempuan, sekali dilecehkan maka hanya akan tersebut pelecehan. tidak ada istilahnya kakek kakek tidak boleh mengadu tentang pelecehan hanya karna dia laki laki dan usianya sudah rentan.

Ingat ya teman-teman, pelecehan tidak hanya ada bagi perempuan. Jenis apapun mereka, mereka punya hak untuk tidak direndahkan dengan apapun bentuk perilakunya. Perempuan, laki-laki, tomboy, banci sekalipun adalah sesuatu yang terkadang memang tidak bisa dibenarkan penyimpangannya, tapi mereka juga manusia. Yang lahir dan ada bukan untuk dilecehkan, banyak sudah terjadi pelecehan terjadi kepada laki-laki. Perempuan yyang tidak mendapat haknya untuk disentuh sudah bagai lautan jiwa. Banyak pula korban yang tak tau kalau dirinya korban, banyak pelaku yang tidak sadar dirinya melakukan. Cat calling or something yang dirasa mengganggu itu sudah dianggap sebagai tindak kriminal. Ingat, pelecehan itu dia yang tidak pandang bulu. Kalau kamu laki-laki maka kamu juga berhak mengadu, kamu berhak menolak, kamu juga berhak memberontak. Karena kamu manusia, kamu punya hak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun