Assalamualaikum Wr Wb
Perkenalkan saya Sherina Febria Sri Putri siswa dari SMA Negeri 3 Banjar. Saya akan sedikit bercerita kesulitan yang saya alami dan pentingnya belajar bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Bahasa Inggris sangat penting untuk dipelajari. Bagi pelajar/mahasiswa, beberapa jurnal memakai Bahasa Inggris. Selain dorongan dari orang tua, saya memang sudah termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris sejak kecil.Â
Saya akan sedikit cerita perjalanan saya belajar bahasa Inggris. Bermula pada saat duduk di bangku TK, sudah diperkenalkan pelajaran bahasa Inggris. Di TK, memang harus bisa mengenal bahasa Inggris anggota tubuh dan angka. Saya bersemangat karena dulu memang sudah tertarik untuk belajar bahasa Inggris.
Beranjak ke bangku SD, disini saya kurang asupan belajar bahasa Inggris. Bahkan sampai kelas saya mengirim kritik dan saran untuk mendapatkan pelajaran bahasa Inggris yang lebih layak. Dari situ, belajar bahasa Inggris mulai efektif. Selain dari sekolah, saya juga suka menonton video di Youtube yang memakai bahasa Inggris.Â
Lulus dari SD, saya melanjutkan di SMP Negeri 1 Dayeuhluhur. Disini saya sedikit kaget, karena guru nya benar-benar membuat saya lebih tertarik untuk mempelajari. Guru SMP saya menerapkan 1 hari 10 vocabulary. Memang sebenarnya saya sulit berbicara bahasa Inggris karena kurangnya vocabulary.Â
Selain kurangnya vocabulary, lingkungan juga sangat berpengaruh. Di lingkungan saya, peminat bahasa Inggris memang kurang. Bahkan dulu pernah disuruh untuk praktek menggunakan bahasa Inggris tiap pelajaran bahasa Inggris. Saya malah diledek dengan kata "Emang orang mana? Pakai bahasa Inggris segala" atau "So Inggris lah". Itu membuat saya kurang percaya diri.
Hingga akhirnya puncak saya mempelajari bahasa Inggris, pada saat saya duduk di SMA Negeri 3 Banjar. Saya kira lingkungannya akan sama. Tetapi apa yang terjadi?. Saya masuk ekstrakurikuler bahasa Inggris. Baru masuk sekolah, saya langsung diajak oleh guru saya untuk mengikuti ajang story telling. Dengan kemampuan seadanya, saya percaya diri mengikuti ajang tersebut. Walaupun saya kalah, tapi sangat memotivasi saya untuk mendalami bahasa Inggris.
Guru bahasa Inggris saya selalu berkata "be confident". Itu membuat saya percaya diri menggunakan bahasa Inggris. Dan pada saat pembelajaran bahasa Sunda, guru saya yang ternyata guru LES di sebuah tempat kursus menawari saya untuk masuk. Karena kata dia, saya mempunyai percaya diri dan kemauan untuk belajar.
Masuklah saya ke tempat kursus tersebut. Saya kebingungan awalnya karena merasa paling tidak bisa. Tapi Miss Risma (guru les) mengayomi saya untuk belajar speaking, listening, reading dan lain lain.
Setelah masuk kursus tersebut, lingkungan saya berubah hampir 360. Bagaimana tidak? mereka menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi dan sangat mendukung.Â