Mohon tunggu...
sherina siregar
sherina siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA, UNIVERSITAS NEGERI PADANG, PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Homesick pada Mahasiswa Perantau

26 Mei 2023   23:26 Diperbarui: 26 Mei 2023   23:31 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

menjadi anak kos bukanlah hal yang
praktis, khususnya untuk mereka yang
selama ini hidup menggunakan orangtuanya.
menggunakan keadaan yg tiba-datang menuntut
seseorang buat hayati berdikari, jauh asal
orangtua, segala hal yang umumnya
dipersiapkan sang ibu harus dikerjakan
sendiri mengakibatkan Sebagian berasal mereka
mengalami homesick.
tidak sedikit asal anak rantau yg
kerap dilanda rasa rindu menggunakan suasana
tempat tinggal   atau Bahasa populernya homesick.
dari Rahmat Abdu, homesick ialah
perasaan yg ada karena kehilangan
hal-hal yg familiar.
intinya, setiap manusia
menginginkan hal-hal yg familiar serta
praktis ditebak buat membuatnya nyaman
serta aman. tidak heran, banyak mahasiswa
yang tetap mencari kuliner khas saat
pulang ke bunda kota.
Homesick adalah penderitaan
yang ditimbulkan jauh asal tempat tinggal  , sebagai akibatnya
menimbulkan rasa rindu terhadap tempat tinggal  
serta keseharian seorang dirumah.
Akibatnya homesick bisa mengakibatkan
seorang mengalami demam serta diiringi
dengan perasaan cemas serta kesepian. oleh
karena itu, homesick jua sering dianggap
momok dalam kehidupan mahasiswa.
Pembahasan
Individu yang mengalami homesick
cenderung menampilkan perilaku tidak
perduli dan  kurang inisiatif terhadap hal
apapun yang berafiliasi menggunakan
lingkungan barunya (Van Tilburg,2003).
sikap acuh tak acuh ini akan berdampak
di syarat sosial komunikasi yg jelek.
Komunikasi yg diberikan akan
membingungkan orang-orang yg ada
disekitar lingkungan barunya itu.
Penentuan perilaku yg kurang inisiatif akan
membuat individu kesulitan pada mencari
teman.
Adapun seseorang yg homesick
pada level yg tinggi akan memudahkan
emosional yang tidak stabil. Individu
tadi cenderung membenci sampai
menyebabkan sikap aksi protes. Aksi protes
tersebt salah  satunya meninggalkan kawasan
baru dengan cara yang melanggar aturan.
Tentunya hal ini akan menimbulkan
permasalahan yang justru membuahkan
seorang individu lebih cemas dan  tidak
percaya diri.
Perasaan homesick ini akan
membentuk seorang menjadi lebih sensitif
serta murung . dia cenderung mendramatisir
perasaan sedih yg dialaminya. dia akan
simpel merasa terisolasi, duka, serta kosong.
Selain berpengaruh pada syarat mental
kejiwaan seseorang, homesick juga bisa
memperngaruhi tubuh. seorang yg
dilanda homesick umumnya akan praktis
kehilangan nafsu makan sampai
mengakibatkan berat badan berkurang, selalu
merasa pusing, sulit utuk tidur, praktis
merasa lelah sampai sakit perut tiba-tiba
dikarenakan tingkat stress yg tinggi
(Keren, 2009:76). Asrama atau kos-kosan
memiliki sejumlah peraturan yg harus
dilaksanakan. seseorang yang tak siap
mental akan mengalami friksi perasaan
sebab antagonis menggunakan norma awal
dengan kondisi baru.
berdasarkan Furnham (dalam tillburg &
Vingerhoets, 2005: 20) homesickness
muncul menjadi pemikiran yg kuat
perihal rumah, perasaan buat selalu ingin
pulang kerumah, kesedihan yg mendalam
buat rumah, serta adanya perasaan tidak
nyaman yang dimiliki waktu berada ditempat
yang baru. berdasarkan berapa pengertian
mengenai homesickness tadi, dapat
disimpulkan bahwa ialah suatu
distress atau perasaan tidak nyaman yg
bisa terjadi sebab individu berpisah asal
lingkungan kawasan tinggalnya dan  ditandai
dengan emosi negatif, dialaminya
pemikiran yang bertenaga ihwal tempat tinggal   serta
gelaja somatik. dari Thurber serta
Walton (2007), individu yang memiliki
kemungkinan besar  mengalami
homesickness artinya mereka yg baru
memulai perkuliahan, khususnya di
tahun pertama perkuliahan.
Transisi berasal SMA
menuju perguruan tinggi atau lingkup
perkuliahan membawa poly perubahan.
misalnya perubahan yang dapat terjadi
merupakan perubahan yg bisa terjadi adalah
individu mengalami lebih poly interaksi
menggunakan teman sebaya yg memiliki latar
belakang yang berbeda-beda. Selain itu,
individu mempunyai kemungkinan
mengalami tambahan tekanan untuk
mencapai prestasi dibidang akademik
juga non-akademik (Santrock, 2014
:346).
sebagai mahaiswa khususnya
mahasiswa perantau, sudah semestinya
bertanggung jawab atas pilihan yg
mereka ambil, galat satunya adalah pilihan
buat menuntut ilmu jauh berasal lingkungan
tempat tinggal  . dari Charles & Luong
(2011), individu yang masuk dalam tahap
perkembangan transisi asal remaja ke
dewasa awal, akan mengurangi perasaan
yang tidak stabil, lebih bertanggung jawab
serta mengurangi perasaan yg tak stabil,
lebih bertanggung jawab dan  mengurangi
sikap yg sikapnya beresiko (pada
Santrock, 2012: 425). Mahasiswa rantau
seharusnya mempunyai kemandirian buat
menyesuaikan diri ditempat asing sebab
mereka sudah memasuki termin remaja akhir
menuju dewasa awal dan  mampu dikatakan
telah cukup dewasa sebagai akibatnya tidak terlalu
rentan mengalami homesickness. Hal ini
didukung sang pernyataan menurut Baier
serta Welch (1992) yg menyatakan bahwa,
homesickness lebih rentan terjadi pada
anak-anak dibandingkan menggunakan orang
dewasa (pada Tillburg & Vingerhoets,
2005:41). dari Santrock (2012: 16),
usia yang dapat dikategorikan menjadi
anak-anak artinya usia 3 tahun sampai 11
tahun.
Mahasiswa yg mengalami
homesickness terjadi dikarenakan
permasalahann seperti proses penyesuaian
diri, dukungan sosial yg kurang dan  
tugas yang berat. terdapat poly cara buat
mengatasi homsickness yaitu
berkomunikasi menggunakan orang-orang
dirumah lewat bertukar pesan singkat atau
telepon, mencari jadwal yang tepat untuk
balik  kerumah, sadari serta terima perasaan
bahwa kamu sedang merasa homesick,
kenali pola baru yang terdapat pada hayati
untuk mengurangi homesick, mencari
kesibukan baru yang menghasilkan diri engkau  
senang serta berguna, mengeksplor
lingkungan baru, meminta donasi pada
orang terdekat sebagai cara mengatasi
homesick.
konklusi
berdasarkan berapa pengertian tentang
homesickness tadi, bisa disimpulkan
bahwa ialah suatu distress atau
perasaan tidak nyaman yang bisa terjadi
karena individu berpisah dari lingkungan
tempat tinggalnya dan  ditandai menggunakan
emosi negatif, dialaminya pemikiran yang
kuat perihal rumah dan  gelaja somatik.
Mahasiswa yg mengalami
homesickness terjadi dikarenakan
permasalahann seperti proses penyesuaian
diri, dukungan sosial yg kurang serta
tugas yg berat menjadi mahaiswa
khususnya mahasiswa perantau, telah
semestinya bertanggung jawab atas pilihan
yg mereka ambil, salah  satunya artinya
pilihan buat menuntut ilmu jauh dari
lingkungan rumah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun