Mohon tunggu...
S Herianto
S Herianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Katanya orang-orang, saya penulis, fotografer, designer grafis, dan suka IT. Bisa jadi. Tulisan saya juga ada di www.cocokpedia.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofi Baju Kotak-kotak Jokowi

25 Desember 2016   12:26 Diperbarui: 25 Desember 2016   13:10 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang-orang yang aneh. Siapakah orang-orang yang aneh itu? Orang-orang yang aneh itu adalah orang yang suka berceramah tentang agama di rumah orang yang beragama lain. Orang-orang yang aneh itu adalah orang-orang yang tidak pernah menganggap orang lain ada karena perbedaan agama, tapi orang-orang yang aneh ini memanfaatkan fasilitas apa pun milik orang-orang yang berbeda agama. Orang-orang yang aneh itu adalah orang-orang yang mencaci maki orang lain yang berbeda agama, tapi ia suka dengan barang-barang orang yang berbeda agama. Orang-orang yang aneh adalah orang yang mencela orang-orang yang seagama karena berteman dengan orang-orang yang berbeda agama.

Loh, kok bilang begitu? Apa buktinya? Mau bukti? Baiklah.

Orang-orang yang aneh itu adalah orang yang suka berceramah tentang agama di rumah orang yang beragama lain. Orang-orang pada berceramah agama di facebook, di intagram, di twitter, dan media sosial yang lain, sementara media sosial yang dijadikan tempat mereka adalah buatan dan milik orang yang berbeda agama. Tanpa menganggap mereka ada, tanpa menganggap mereka manusia, dan bahkan tanpa terima kasih telah membuatkan mereka panggung untuk ceramah. Orang-orang yang aneh itu adalah orang-orang yang tidak punya rasa malu menjelek-jelekkan orang-orang yang berbeda agama di dalam rumah mereka. Padahal mereka menyaksikan semua yang orang-orang aneh lakukan.

Orang-orang yang aneh itu adalah orang-orang yang tidak pernah menganggap orang lain ada karena perbedaan agama, tapi orang-orang yang aneh ini memanfaatkan fasilitas apa pun milik orang-orang yang berbeda agama. Fasilitas yang paling fital dan fatal adalah akses internet, mesin pencarian, serta bloging. Mereka juga memanfaatkan fasilitas apapun dari orang yang berbeda agama. Apapun yang orang-orang aneh ini lakukan diketahui dengan jelas karena semua akses dan fasilitas adalah buatan mereka. Seolah-olah orang-orang yang aneh ini mencari maki seseorang yang orang yang dicacimakinya ada di depannya ada di dalam rumahnya.  Tanpa menganggap mereka manusia, dan tanpa kata maaf telah melukai hatinya.

Orang-orang yang aneh itu adalah orang-orang yang mencaci maki orang lain yang berbeda agama, tapi ia suka dengan barang-barang orang yang berbeda agama. Hampir semua yang mereka pakai adalah buatan mereka yang berbeda agama. Barang apa yang tidak buatan mereka? Bahkan bila anda membaca ini, saya yakin ada yang sadar bahwa ia membaca di ruang yang disediakan oleh orang yang beragama lain. Tidak serta merta ada di depan mereka. Paling tidak bersikaplah sedikit bijaksana berdasarkan rasa kemanusiaan.  Rasa terima kasih seharusnya ada sebagai penghormatan kemanusiaan apalagi sebangsa.

Orang-orang yang aneh adalah orang yang mencela orang-orang yang seagama karena berteman dengan orang-orang yang berbeda agama. Saudara  seagama saja dibenci dan dicaci maki apalagi yang berbeda agama? Benar-benar aneh.  Padahal mereka bertetangga dengan orang-orang yang berbeda adama. Mereka datang ke toko-toko orang-orang yang berbeda agama. Padahal baju mereka, jam tangan mereka, celana dalam mereka, tempat tidur mereka, dan sebagainya adalah buatan orang-orang yang berbeda agama.

Adakah yang tahu persis dari sumber yang valid bahwa baju kotak-kotak Jokowi mempunyai makna tertentu yang mendasar? Jangan dulu berprasangka aneh-aneh jika belum bertanya kepada sumbernya. Mengapa Jokowi mengenakan baju kotak-kotak? Karena dia tahu betul bahwa bangsa kita ini terkotak-kotak, begitu banyak perbedaan, tetapi ketahuilah bahwa yang terkotak-kotak itu ada dalam satu badan bangsa Indonesia. Semua kotak itu ada dalam NKRI.

Mau mau mengobrak-abrik? Mau memecah belah? Mau menghancurkan NKRI? Mau mendirikan negara lagi dalam satu negara? Ingat sejarah Bung, negara ini dibangun tidak oleh satu agama. Maka saling berbuat baiklah. Saya, anda, dan mereka adalah manusia yang paling suka dihormati, dihargai, dianggap saudara paling tidak sebagai saudara sebangsa senegara. TITIK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun